Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pembalap Muda Itu Membohongi Dirinya Sendiri

2 Januari 2014   17:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tepat diawal tahun ini (01/01/2014) hingga hari ini (02/01/2014) telah berlangsung kejuaraan Moto Cross didaerah saya (Kec. Bagan SInembah, Kab. Rokan Hilir - Riau), dimana para pembalap dari yang kelas lokal hingga kelas open juga tak ketinggalan kelas SE (Spesial Engine) yang sengaja diundang oleh panitia,. Namun sayang beribu sayang, saya sendiri tidak menonton balap motocros tersebut. Ada pepatah mengatakan, "saat hari libur begini, biasanya orang-orang akan senang menghabiskan uang" (entah pepatah entah tidak tak tahulah aku) maka dari itulah saya tetap buka lapak dagangan saya yang tak seberapa ini.

Beberapa pembalap yang masih pemula diminta panitia  mencetak pas foto untuk keperluan data, salah satunya pembalap yang masih muda dan cuma terdiri dari dua kru balap saja, itupun anggota mekanik belum masuk kategori mekanik handal untuk urusan balap membalap di tanah ini. Sebut saja Andi (nama samaran) malam itu dia minta difoto langsung dicetak dengan ukuran 2x3 yang diminta panitia motocross.

Keesokan harinya (tepatnya hari ini, kamis 02/01/14) para kru tim motocross yang terdiri dari dua orang yang berasal dari kecamatan sebelah ini pun mampir ke kios saya hendak membuat map katanya. Wah, map itu gak bisa dicetak pake printer bro, maksudnya ketikan dari komputer.? dengan gaya yang sedikit lugu mereka pun mengiyakan dan menyatakan kalau dikampungnya itu disebut map. Wow..?

Setelah selesai mengerjakan service-an Handphone, lantas saya pun menanyakan lebih lanjut perihal kerjaan yang diberikan kru balap ini beserta joki-nya.

"Ini maksudnya apa yang mau diketik.? Apakah bentuk proposal, piagam atau apa.? dan konsepnya mana" tanya ku meyakinkan bak profesional pengetik (padahal aslinya cuma pake tiga jari, hehehe).

"Maksud kami bang, untuk tulisan di piala" jawabnya polos.

"Maksud kalian buat tulisan dikertas bahwasanya kalian mendapat juara untuk ditempelkan di piala.? " tanya saya penasaran.

" Hehe, iya bang. Biar enggak malu sama kawan dikampung" tambahnya mejelasakan.

Walau sebenarnya enggan mengerjakan proyek kecil ini bukan dikarenakan uangnya yang tidak seberapa, namun rasa kejujuran pembalap muda ini yang membuat batin ini menolak. Namun tetap kukerjakan juga untuk menghibur rasa kecewanya karena tidak masuk babak semi final diajang bebek pemula motocross tersebut. Kalau dilihat dari umur sepertinya belum genap 17 tahun, semangat membalap bisa dibilang cukup lumayan namun urusan keuangan sepertinya mereka berdua ini cukup pas-pasan.

Mungkin dikarenakan mereka berdua ini tidak mendapat dukungan orang tua, teman sekampung, jiran tetangga sehingga pergi berdua saja untuk mengikuti ajang motocross. Sehingga nekat berbuat salah walau masuk kategori kecil namun bisa berakibat fatal karena secara tidak langsung mereka ini membohongi diri sendiri sebelum membohongi orang sekampung.

Semoga saja dibukakan pintu hati mereka untuk berhenti membohongi diri sendiri. Semoga..!!!

Selamat tahun baru kompasianer.

Salam kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun