Mohon tunggu...
Ilmaddin Husain
Ilmaddin Husain Mohon Tunggu... Guru - Citizen journalist, penyuka fotografi

Pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komitmen LDII Perkuat SDM Profesional Religius Berwawasan Kebangsaan

16 Maret 2024   14:16 Diperbarui: 16 Maret 2024   14:16 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diklat bela negara LDII Jawa Barat di Rindam III/Siliwangi, sumber LDIIjatim.com

Menindaklanjuti hasil Webinar Kebangsaan tersebut, LDII sebagai salah satu ormas keagamaan berupaya berperan mendorong kepentingan bersama atau berperan selaku mobilisator partisipasi masyarakat. Dalam konteks bernegara, ormas adalah wujud interaksi antar warga negara. Selain itu, LDII berupaya dapat memainkan peran dalam mendorong efektifitas pelaksanaan program pemerintah untuk masyarakat, termasuk membangun kebhinekaan tunggal ika-an.

Ada pun tantangan dan hambatan mutakhir Bangsa Indonesia pasca reformasi yang dapat merintangi perjalanan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasionalnya terlebih dalam era globalisasi dan keterbukaan, antara lain adalah adanya potensi konflik di masa yang akan datang baik yang berlatar belakang penguasaan sumber energi, perubahan lingkungan strategis dunia, dan sifat serta karakteristik perang yang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi seperti perang asimetris, perang hibrida, dan perang proxy. Kesemua itu dapat menimbulkan kerawanan dalam upaya pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Kalau kita tidak hati-hati dalam menanganinya, maka tidak mustahil terjadi disintegrasi/perpecahan bangsa.

Diklat bela negara LDII Sulsel, sumber Kompasiana
Diklat bela negara LDII Sulsel, sumber Kompasiana

Secara umum, yang menjadi ancaman bangsa saat ini dan ke depan antara lain:

1) Korupsi

2) Terorisme/Radikalisme

3) Penyalahgunaan narkoba

4) Disorientasi nilai: ekstrim kiri, ekstrim kanan dan ekstrim lainnya.

5) Krisis kepercayaan

6) Intoleransi

7) Dis-order: Salah mengartikan makna kebebasan dan demokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun