Mohon tunggu...
Illene Naomi
Illene Naomi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Air Bisa Apa ?

8 September 2017   10:51 Diperbarui: 10 September 2017   11:32 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan berbagai macam energi untuk kelangsungan hidupnya. Apalagi, karena bertambah modern nya zaman sekarang ini, penggunaan energi kian meningkat. Dan juga, kebanyakan tenaga listrik masih menggunakan bakar bakar fosil dan batu bara. Padahal, bahan tersebut jika digunakan terus-menerus dapat habis dan tidak dapat diperbaharui lagi.

Oleh karena itu, kita harus menemukan energi terbarukan yang dapat diperbaharui. Energi terbarukan merupakan suatu energi yang tidak dapat habis dan dapat digunakan secara terus-menerus. Banyak energi terbarukan yang telah banyak digunakan seperti energi angin, air, surya, biofuel, biomassa, dan lain sebagainya.

Energi air merupakan salah satu contoh energi terbarukan yang ada di indoensia yang melimpah dan mudah didapatkan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena air di bumi berputar dari pegunungan sampai ke laut, kemudian menguap lalu membentuk hujan dan begitu seterusnya. Energi air termasuk energi yang baik dan ramah lingkungan sehingga tidak akan menimbulkan efek yang buruk bagi bumi.

Penggunaan sumber daya tersebut sering dikatakan sebagai energi hidroelektrik karena energi listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit, mengandalakan energi potensial dan kinetik dan air untuk menghasilkan energi listrik.

Contoh dari pemanfaatan energi air yang ada saat ini yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Perusahaan-perusahaan PLTA sudah memanfaatkan kecepatan air dari tempat yang tinggi untuk menggerakkan baling-baling air tersebut untuk mengubah energi aliran tersebut menjai energi pengerak generator sehingga mengasilkan listrik maupun bentuk energi lainnya.

Dengan melihat efek positif dari energi air, masyarakat terinspirasi untuk menggunakan kelebihan tersebut sebagai alternatif lain dalam pemanfaatannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pembudidayaan yang bisa dilakukan lagi yaitu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Bedanya dengan PLTA adalah alat ini memiliki konstruksi yang sederhana, mudah dioperasikan, mudah dalam perawatan serta dengan biaya investasi yang terjangkau sehingga cocok diterapkan untuk menerangi wilayah pedesaan yang tidak terjangkau aliran listrik PLN. Konsep yang digunakan oleh PLMTH adalah memanfaatkan jatuhnya ketinggian air dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

Kincir air juga dapat kita temui di pedesaan dengan memanfaatkan energi air. Bahan yang digunakan juga sederhana dan mudah ditemukan di desa yaitu dengan kayu. Kayu juga lebih murah serta ramah lingkungan dibandingkan dengan kincir air yang modern. Model dari kincir air ini adalah bentuknya seperti kipas dengan ada poros di tengahnya, sehingga membuat kincir air ini dapat berputar  dengan dorongan dari aliran air yang mengalir. Air yang biasanya berasal dari sungai akan ikut bergerak bersama dengan pergerakan kincir tersebut. Manfaat kincir air bermacam-macam yaitu sebagai irigasi sawah, penggerak generator untuk listrik (energi kinetik menjadi energi listrik), objek wisata, untuk mengolah hasil pertaniannya (menggiling padi), dan pemanfaatn lainnya sesuai kebutuhan.

Maka dari itu, marilah mulai sekarang masyarakat mulai beralih menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan daripada menggunakan energi yang mencemari lingkungan dan tidak dapat diperbaharui. ^o^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun