Mohon tunggu...
Ilham Muhammad
Ilham Muhammad Mohon Tunggu...

Waiting for the day of Vengeance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Injil Barnabas & Gulungan Qumran (Naskah Laut Mati)

16 Juni 2013   14:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 3455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13713669481464906198

Saat membaca Injil barnabas dengan Gulungan Qumran,kita akan menemukan kesamaan-kesamaan yang mencolok antara keduanya.Fakta ini saja sudah cukup untuk membuat seseorang mengakui bahwa dari sisi kekunoan dan keaslian,tidak ada injil lain yang mendekati Injil Barnabas.Jikalau saja mengandung pemalsuan sudah barang tentu tidak akan memuat terminologi Esenes yang lazim digunakan pada masa Yesus (Isa Al-Masih) dalam jumlah yang begitu melimpah.Naskah-naskah Yunani,sebaliknya sangat miskin dalam hal ini.Gulungan Qumran tidak pernah ditemukan sebelum tahun 1947.Oleh karena itu,tidak akan ada pemalsu,sebelum penemuan dan terjemahan gulungan ini,yang bisa mengetahui istilah-istilah Esenes dalam jumlah yang begitu banyak.Apalagi istilah-istilah tersebut selama itu,memang tidak dikenal sama sekali. Dengan demikian,melalui dokumen sejarah,Injil Barnabas dapat dengan mudah dikembalikan kepada Barnabas dan Matius seperti yang akan kita bahas.Dalam fasal 108 dari Injil barnabas,diriwayatkan bahwa Yesus (Isa Al-Masih) telah menjelaskan betapa banyak orang yang menganggapnya gila karena memilih hidup miskin daripada harus hidup mewah ditengah-tengah para pangeran.Sikap ini tentunya sudah lazim diambil oleh orang-orang non esenes terhadap mereka yang memilih gaya hidup Esenes.Terlepas dari itu,pernyataan ini sendiri,dalam kaitannya dengan periode dimana Al-masih sendiri mengatakannya,menyajikan dirinya beserta orang-orang esenes dalam karakter orang yang menjalani hidup zuhud. Disamping itu,anggota-anggota Komunitas Qumran,seperti kita kenal adalah Kitab Panduan Disiplin menyebut diri mereka dengan Pilihan atau Pilihan Tuhan.Anggota-anggota komunitas ini dalam semua peradilan akan menjadi saksi kebenaran Tuhan dan pilihan kemurahan-Nya,mempengaruhi pertobatan dibumi dan menjamin balasan orang yang jahat.(VIII:1-10) Sekarang,silahkan baca bagian dari Injil Barnabas fasal 52 berikut ini:                                                                               "Sesungguhnya kukatakan kepadamu bahwa hari pembalasan Allah itu akan menjadi dahsyat,sehingga orang-orang yang terkutuk itu memilih sepuluh neraka daripada pergi untuk mendengar Allah berfirman kepada mereka dengan kemarahan yang sangat.mereka yang semua makhluk akan menjadi saksi atas mereka.Kukatakan dengan sungguh kepadamu,bukan saja orang-orang yang terkutuk itu yang takut,tetapi juga para kudus (orang-orang suci) dan pilihan Allah.Sampai ibrahim pun tidak lagi yakin akan kebaktiannya.dan ayyub pun tidak percaya akan kesuciannya. (Barnabas 52:1-5) Didalam kitab Esenes, Nyanyian disebutkan berkali-kali bahwa keimanan itu berada didalam jemaat abadi Tuhan.Disana mereka akan mengadakan percakapan langsung dengan-nya dan hidup bersama banyak makhluk suci.                                                                                                                                                                                           "Aku panjatkan syukurku kepada-Mu, Oh Tuhan!Karena Engkau telah menyinari (wajahku)dengan pandangan kebenaran-Mu,itulah sebabnya mengapa kami masih mau berjalan didalam kejayaan yang tidak berakhir bersama segala(orang suci yang mendengarkan firman-firman dari mulut-Mu). (Kitab Nyanyian III:3) Lebih jauh coba kita membaca dalam Kitab Panduan Disiplin:                                                                                               "Tidak ada anggota komunitas,atau tepatnya tidak ada anggota yang telah mengangkat janji sebagaimana mestinya yang menyimpang dari suatu bentuk tertentu dari keseluruhan kumpulan perintah akan diizinkan untuk melakukan hubungan dengan kesucian yang secara khusus dinikmati oleh orang-orang suci,tidak pula akan beruntung mendapatkan nasihat mereka sebelum gerak-geriknya betul-betul bebas dari kejahatan." (VIII:1-19) Sekarang silahkan bandingkan dengan sifat terpuji dari orang-orang suci yang tersebut didalam Injil barnabas berikut ini:                                                                                                                                                                                 "Di waktu itu bertanyalah yang menulis ini , "Ya guru,bagaimanakah kita dapat selalu mengingat Allah?Bagi kami nampaknya itu mustahil."Yesus (Isa Al-Masih) sambil menarik nafas panjang menjawab,"Itu adalah sebesar-besar kesengsaraan yang diserita oleh manusia, Ya Barnabas, karena disini,dibumi ini manusia tidak bisa sejahtera terus menerus ingat kepada Allah,Penciptanya.Kecuali para manusia suci,maka mereka itu terus menerus mengingat Allah,karena pada mereka ada cahaya nikmat Allah sehingga mereka tidak bisa melupakan-Nya. (Injil Barnabas 109:5-8) Bahkan,pernyataan Al-Masih yang memuat ungkapan, "Cahaya Nikmat Allah" yang berada didalam hati para manusia suci memperlihatkan kemiripan yang mencolok dengan perilaku orang-orang Esenes yang meilih hidup zuhud dan bertempat tinggal di goa-goa.Kemudian,sekali lagi dan sekali lagi,kita mendapatkan rasa syukur telah dipanjatkan kepada Tuhan didalam "Kitab Nyanyian" karena telah "menyinari wajah'' hamba-Nya atau memancarkan cahaya-nya kedalam hati hamba-Nya itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun