Nasib pendidikan hari ini, bukan menyoal tentang birokrasi yang mementingkan prosedural normatif dan regulasi. Dan nyaris tak pernah menyentuh soal subtansi, sejatinya: Pola literasi dari setiap anak itu yang jauh didorong untuk menentukan nasib pendidikan hari ini.
Era disrubsi, mari kita pandang bersama sebagai sebuah peluang baru, harapan baru, terlebih untuk dunia pendidikan hari ini. Perubahan di alam pendidikan kita, nampaknya harus disegerakan, jika tidak, mustahil cahaya itu kita lihat, dan lepas dari labirin gelap.
Manfaatkan teknologi, jangan larang anak untuk mengeksplorasi tentang pengetahuan teknologi, dorong anak muda kita untuk mengetahui kebaruan yang ada setiap detiknya.Â
Perubahan dimulai tidak dari generasi tua, namun, perubahan yang baik dimulai dari generasi mudanya. Nasib Pendidikan Indonesia di era disrupsi tidak lagi menjadi ketakutan kita, tapi kekuatan kita.
Kita tidak lagi menghadapi masalah dengan keteraturan. Coba formulasi paradigma baru, dengan memecahkan masalah, yang di adu dengan kesemerawutan yang ada. Bisa jadi, kedepan, nasib dan harapan pendidikan di era disrupsi lebih baik lagi.