Penggunaan 2nd account di media sosial, khususnya Instagram, dapat diminimalkan melalui sejumlah solusi yang mencakup edukasi, inovasi fitur, dan peningkatan kesadaran pengguna. Literasi digital melalui seminar atau workshop dapat membimbing pengguna dalam mengelola identitas digital mereka sehingga lebih nyaman menampilkan secara autentik tanpa merasa tertekan. Platform media sosial juga dapat menghadirkan fitur yang memungkinkan pengaturan audiens lebih personal untuk menjaga privasi tanpa memerlukan akun tambahan. Selain itu, kampanye yang menyoroti pentingnya kesehatan mental dan penerimaan diri di dunia digital dapat mengurangi tekanan sosial yang dialami pengguna. Dukungan teknologi, seperti end-to-end encryption, dapat meningkatkan keamanan interaksi, sementara komunitas daring yang mempromosikan nilai positif dapat menjadi ruang aman untuk berbagi tanpa rasa takut akan ekspektasi. Dengan pendekatan ini, pengguna dapat lebih percaya diri menggunakan media sosial tanpa bergantung pada 2nd account.
Untuk memanfaatkan media sosial secara maksimal dan sehat, penting bagi pengguna untuk mengelola 1st account dan 2nd account dengan tepat. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah menentukan tujuan spesifik untuk setiap akun. 1st account sebaiknya difokuskan untuk membangun personal branding atau membagikan konten kepada audiens yang lebih luas, seperti rekan kerja, keluarga, atau komunitas umum. Sebaliknya, 2nd account dapat digunakan sebagai ruang ekspresi pribadi yang lebih santai dan terbatas hanya untuk teman dekat atau anggota keluarga.
Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan fitur privasi yang telah tersedia di platform seperti Instagram. Alih-alih merasa perlu membuat akun tambahan, fitur seperti Close Friends memungkinkan pengguna membagikan konten secara selektif kepada kelompok kecil tanpa harus memiliki  akun kedua. Fitur ini memberikan kontrol penuh  atas siapa saja yang dapat melihat unggahan tertentu.
Mengatur waktu penggunaan media sosial juga menjadi hal penting untuk menjaga keseimbbangan. Hindari terlalu sering berpindah fokus antara akun agar tidak memicu kelelahan digital. Pastikan penggunaan kedua akun dilakukan secara terorganisir dan sesuai kebutuhan, sehingga aktivitas di media sosial tetap produktif dan tidak berlebihan.
Edukasi digital juga memainkan peran kunci dalam membantu pengguna memahami pentingnya membangun identitas digital yang  autentik. Melalui seminar atau kampanye literasi digital, pengguna dapat lebih nyaman menampilkan diri tanpa merasa terbebani oleh tekanan sosial. Selain itu, diskusi tentang kesehatan mental dalam konteks media sosial dapat membantu mengurangi beban psikologis sosial yang sering dirasakan saat menggunakan 1st account, sehingga pengguna dapat lebih percaya diri untuk tampil sesuai kepribadian mereka.
Terakhir, penting untuk menjaga keamanan akun dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan fitur autentikasi dua langkah. Dengan keamanan yang lebih terjamin, tanpa khawatir akan risiko peretasan ataupun penyalahgunaan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pengguna dapat mengelola fenomena 1st account dan 2nd account secara lebih bijaksana, menciptakan pengalaman bermedia sosial yang lebih aman, nyaman, dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI