Tapi kemudian, Amar dengan jalan pelan, mendatangiku. Memberikan semua amplop dari tetangga.
"Buat bapak. Buat beli makanan dan minuman," kata Amar lalu memelukku.
Aku tak bisa lagi menolak pemberian anakku sendiri di situasi serumit ini. Tak bisa.
"Maafkan bapak..." Kataku sembari memeluk Amar erat-erat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!