Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mau Produktif? Jangan Keseringan Rapat, Main Medsos, dan Ngobrol

13 Mei 2024   09:31 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:36 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rapat. (dok kementerian ATR)

Jika ingin produktif dan bermakna, maka janga kebanyakan rapat, main media sosial, dan ngobrol. Tapi garis bawahi bahwa ini adalah pandangan pribadi saya berdasarkan pengalaman. Bisa jadi Anda memiliki cerita hidup yang berbeda.

Pertama soal rapat. Rapat boleh saja, tapi jangan terlalu sering. Dari pengalaman saya, orang yang suka rapat adalah mereka yang suka ngoceh dan suka cari perhatian. Apalagi yang diomongkan dari dulu sampai saat ini sama saja. Ngapain juga banyak rapat.

Apalagi zaman sudah maju. Komunikasi sudah bisa dibangun dengan banyak cara. Jadi ngapain banyak rapat. Rapat sedikit saja, lalu eksekusi. Kalau tak paham bisa komunikasi personal. Kalau lebih sering tak paham, mending mencari pekerjaan lain yang cocok. Bisa jadi Anda sering tak paham karena itu memang bukan dunia Anda.

Kebanyakan rapat akan mengurangi waktu untuk produktif. Apalagi kalau rapatnya lebih sering molor. Hadehhh.

Kedua jangan terlalu sering main media sosial saat bekerja. Silakan main media sosial ketika tidak bekerja. Tapi ketika bekerja kurangilah media sosial. Sebab, Anda bisa kena candu. Pengecualian jika dia kerjanya memang bermain media sosial.

Sekali anda menyeret layar HP atau PC, maka Anda akan makin tertarik untuk lihat ini dan itu yang tentu akan mengurangi waktu produktif Anda. Jadi fokus saja kerja. Kalau mau main medsos ya saat selesai kerja. Pengecualian jika Anda kerjanya memang main medsos.

Ketiga, kurangi ngobrol. Sebagian dari kita itu suka ngobrol. Saya pun juga suka. Tapi ngobrollah di waktu yang tepat. Misalnya waktu istirahat, ngobrollah. Silakan saja.

Saya dulu ada teman, jika bekerja, dijeda dengan ngobrol. Akhirnya ngobrol ngopi sampai lama. Ketika sudah waktu mepet baru bekerja lagi. Akhirnya semua jadi berantakan.

Untuk tidak melakukan semua itu secara berlebihan, maka harus ada niat dari hati. Ada niat dari pagi. Ada goal yang ingin dituju agar kesibukan bermakna. Sayang jika masih muda sibuknya tak bermakna. Maka sibuk bermaknalah. Caranya jangan kebanyakan rapat. Lalu, jangan kebanyakan main medsos saat kerja. Kemudian, jangan kebanyakan ngobrol saat kerja. Fokus saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun