Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ini Tipe-tipe Pemilih di Pemilu, Jangan Terkejut

18 Februari 2024   08:52 Diperbarui: 18 Februari 2024   08:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potret para kandidat di sebuah TPS. (dokpri)

Pemilu baru saja usai. Dari pengamatan selama ini, ternyata banyak tipikal pemilih. Ini bukan soal benar atau salah. Tapi hanya memotret fenomena. Sebab, apapun langkah pemilih, mereka pasti punya alasan. Inilah beberapa tipe pemilih, tentunya menurut saya. Kalau menurut Anda beda, ya tak apa-apa.

Rel Kereta

Pemilih jenis ini seperti rel kereta. Rek kereta yang tak pernah berubah sekalipun diinjak dengan cara apapun. Dari dulu sampai kini ya rel kereta tetap di situ saja. Pemilih jenis ini sudah mengakar memilih parpol tertentu. Dari dulu sampai sekarang.

Pemilih rel kereta tak bakal bisa goyah. Dia akan tetap memilih parpol tertentu. Dari dulu sampai sekarang. Diberi uang seberapapun, pemilih ini tak akan mengubah haluan. Baginya, memilih adalah bagian dari perjuangan.

Bola Ping Pong

Mereka adalah pemilih tak terombang-ambing tak jelas dan bingung. Dipukul sana ke sini, dipukul sini ke sana. Pemilih seperti ini akan memilih tergantung siapa yang memukul terakhir sebelum coblosan. Pemilih seperti ini adalah yang paling cocok jadi sasaran tembak saat serangan fajar.

Mata Keranjang

Mereka memilih tanpa dasar yang jelas. Asal cantik, maka dicoblos. Atau asal tampan langsung dicoblos. Entah apa yang mereka pikirkan. Tapi ya begitulah faktanya. "Yang tampan, pasti aku coblos," kata sebagian mereka. "Yang cantik pasti aku coblos," kata sebagian mereka. Mungkin, mereka begitu karena... ah sudahlah.  

Militan

Militan di sini adalah singkatan dari "milih-milih tebal amplop pemberian". Semakin besar amplop pemberian, semakin di situlah dia memilih. Tak peduli siapa calegnya asal pemberian amplopnya tebal, maka akan dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun