Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Nostalgia, Dulu Pager Bikin Melongo, Kini Tak Dikenal

24 Agustus 2021   09:04 Diperbarui: 24 Agustus 2021   09:21 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman berubah luar biasa. Saya termasuk manusia yang melihat dan merasakan perubahan zaman itu, khususnya terkait teknologi.

Dulu, bertelepon harus pakai telepon umum. Pakai koin Rp 50. Hanya untuk bertelepon, di masa itu, seorang teman membohongi bapaknya. Bilangnya mau beli bubur.

Ternyata, duitnya buat telepon bareng-bareng. Begitu pakai telepon umum dan nyambung. Kami ramai teriak di gagang telepon, "haloooo Li!". Kontan telepon rumah teman kami yang bernama Lili langsung ditutup karena yang ngangkat kakak Lili yang cewek itu.

Tahunan saya melihat pemandangan telepon umum di pinggir jalan. Sekarang sepertinya sudah tidak ada. Selain telepon umum, barang langka yang pernah kami lihat adalah pager.

Momen itu terjadi tahun 90-an sebelum Reformasi. Kala itu, di kelas saat akan try out ujian. Panitianya mas-mas masih muda. Di pinggangnya ada alat kecil, kotak lebih besar sedikit dari wadah korek api kayu.

Tiba-tiba alat itu berbunyi tiiit, tiiit, tiit. Kami yang waktu itu melihat hanya melongo. Alat itu diambil lalu dibaca. "Apa itu?" Tanya lirih di antara kami.

"Itu pager," kata yang lain. Dulu di masa itu, membawa pager di pinggang adalah kemewahan. Orang yang pakai pager adalah orang penting. Padahal, fungsinya hanya menerima pesan tulis. Tak bisa mengirim pesan tulis.

Dulu pager sampai ada lagunya, yang nyanyi Sweet Martabak. Cari saja di YouTube. Iklan soal pager juga menjamur di TV. Saya masih ingat, salah satu produk pager beriklan di TV dengan bintang iklan Zahlul Fadil. Kala itu, Zahlul Fadil adalah kiper Persija.

Adegannya saja saya masih ingat. Saat itu Zahlul memerankan sebagai kiper, mirip dengan profesinya. Di iklan itu, dia kiper yang membawa pager. Kemudian tim lawan mendapatkan tendangan bebas.

Saat tendangan bebas belum dieksekusi, pager Zahlul berbunyi. Ada pesan dari orang melalui pagernya. Tertulis di pesan itu, ke mana arah bola yang akan meluncur ke gawangnya. Nah, karena dapat contekan dari pesan pager, Zahlul berhasil menggagalkan tendangan bebas itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun