Ada ancaman tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa. Ancaman ini bisa membuat pemerintah sejenak menengok ke belakang, terkait ancaman Covid-19 di masa awal. Sehingga, ada upaya untuk mengantisipasi segala kemunkinan buruk terkait tsunami.
Seperti diberitakan kompas.com, peneliti Institut Teknologi Bogor S Idiantoro menjelaskan tentang potensi tsunami di selatan Pulau Jawa yang bisa setinggi 20 meter. Seperti biasanya, ancaman itu tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi. Tulisan itu ada dalam jurnal internasional Nature yang terbit pada Kamis (17/9/2020).
Apa yang menjadi penelitian Idiantoro itu bisa jadi warning bagi pemerintah. Artinya, pemerintah wajib menyiapkan segala hal untuk menanggulangi ancaman tsunami. Misalnya, adanya sistem peringatan dini tsunami yang memadai di semua daerah di selatan Pulau Jawa.
Selain itu, menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan penanganan banjir. Misalnya, titik pengungsian, titik-titik evakuasi, dan semacamnya. Saya pikir pemerintah memiliki data dan pengetahuan yang memadai untuk mengantisipasi ancaman itu.
Ketika pemerintah bisa bergerak maksimal, maka bisa mengurangi dampak dari tsunami juga memang terjadi. Dalam pergerakannya, pemerintah bisa menggerakkan elemen lain, baik dari swasta atau masyarakat yang paham dengan bencana, untuk ikut membantu.
Antisipasi dini ini saya pikir harus dilakukan. Jangan sampai kejadian Covid-19 di awal terulang lagi. Saat itu, ketika Covid-19 mulai menyebar, pemerintah terkesan tak terlalu serius untuk membuat persiapan. Bahkan, ada yang dengan percaya diri bahwa Indonesia akan sulit terserang Covid-19.
Namun, kemudian semua orang paham apa yang terjadi. Ketika Covid-19 menyerang, kesan yang muncul adalah semua dari kita tergagap ketika bertindak. Covid-19 pun belum bisa pergi dari Indonesia. Â
Tidak bisa dipungkiri memang, Indonesia adalah negara yang potensi bencananya besar. Sebab, negeri ini memiliki banyak gunung berapi yang berpotensi meletus. Negeri ini juga ada potensi tsunami di berbagai tempat. Ancaman itu juga beriringan dengan dampak positif di sisi lain. Misalnya, meletusnya gunung berapi berdampak pada tanah yang makin subur.
Maka, dengan segala ancaman itu, kita semua harus mempersiapkan sebaik mungkin. Selain itu, perkuat dengan doa. Di sisi lain juga memperbaiki perilaku diri agar lebih ramah dengan lingkungan. Ketika diberi tanah yang subur, air yang berlimpah, maka sewajarnya orang di negeri ini, termasuk saya, lebih peduli dengan lingkungan. (*)
