Ketika melihat bola, si orang yang berpengetahuan luas juga akan berpikir di mana bola itu dibuat, berapa karyawan yang dibutuhkan untuk membuat banyak bola, apakah karyawannya digaji layak? Atau bisa juga berpikir apa yang membuat bola sepak buatan Indonesia sangat berkualitas sehingga bisa digunakan di ajang kelas dunia?
Maka, saya pikir salah satu yang bisa dicontoh dari Gus Dur adalah kegemarannya untuk membaca. Gemar membaca akan membawa kita makin beradab. Gemar membaca akan membuat kita makin paham banyak sudut pandang.
Ketika kita paham satu hal dari banyak sudut pandang, maka kita pun bisa toleran. Kita jadi paham kenapa untuk satu hal tertentu, banyak perbedaan pendapat. Kita paham bahwa ada orang yang berbeda cara berpikirnya daripada kita. Kita jadi menerima keberagaman, bukan memaksakan keseragaman. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI