Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Veron Sedih Lihat Ketimpangan Regenerasi di Timnas Argentina

27 Maret 2020   12:41 Diperbarui: 28 Maret 2020   22:23 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juan Veron di timnas Argentina (sumber foto: Richard Rad/GettyImages via 90min.com)

Juan Sebastian Veron adalah gelandang hebat di masa jayanya. Dia bisa menjadi gelandang jangkar atau menjadi gelandang menyerang. Kini setelah pensiun, eks gelandang Timnas Argentina itu melihat ketimpangan regenerasi di Argentina.

Veron yang kelahiran 1975 pernah merasakan gelar Liga Italia bersama Inter Milan dan Lazio. Namun, dari dua gelar itu, yang paling membuat Veron melambung adalah saat menjadi juara di Lazio pada tahun 2000 karena saat itu dia berada di masa emas. 

Sementara, saat merasakan juara di Inter Milan, performa Veron sudah mulai menurun karena sudah berusia kepala tiga. Veron merasakan gelar Liga Italia bersama Inter Milan pada musim 2005-2006.

Dia juga pernah merasakan gelar Liga Inggris bersama Manchester United. Namun, khusus di Liga Inggris, kilau Veron benar-benar meredup. Selain membela Manchester United, Veron juga pernah membela Chelsea. 

Kemudian, di usia senja, yakni di usia 33 dan 34 tahun, Veron masih berjaya dengan menyabet gelar pemain terbaik Amerika Selatan.

Di Timnas Argentina, Veron tak pernah merasakan gelar. Dia merasakan atmosfer piala dunia pada 1998, 2002, dan 2010. Pada 2006 Veron tersingkir.

Pernah ada kabar yang beredar bahwa Veron tidak diinginkan keberadaannya di skuat Argentina pada Piala Dunia 2006 oleh kapten Juan Pablo Sorin. Namun setelah tahun 2006, Veron kembali membela Timnas Argentina dan terakhir pada Piala Dunia 2010.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola Veron masih memperhatikan perkembangan sepak bola, khususnya di negaranya. Dalam sebuah wawancara di Italia pada sky sports yang diberitakan mundoalbiceleste, Veron mengungkapkan kesedihannya soal perkembangan sepak bola di Argentina.

Veron menilai, saat ini sulit menemukan bek atau gelandang bertahan yang bagus di Argentina. Dia bahkan membandingkan di masanya. Menurutnya, di masa dia bermain Argentina memiliki bek atau gelandang bertahan yang oke. 

Dia menyebut di masa lalu ada nama-nama Fabian Ayala, Walter Samuel, Gabriel Heinze, Diego Simeone, Mauricio Pochettino. Mereka adalah pemain yang konsen di lini belakang atau gelandang bertahan.

Veron pun menjelaskan mengapa Argentina miskin pemain berkualitas di lini belakang dan gelandang bertahan? Veron menjelaskan, anak-anak di Argentina dalam beberapa tahun belakangan memang lebih suka menjadi pengatur serangan atau pemain menyerang. Hal serupa juga terjadi di masa kini, di mana anak-anak tak suka menjadi pemain  belakang. 

"Mereka melihat Messi, Aguero, Di Maria, Lautaro Martinez sehingga anak-anak itu ingin bermain di posisi itu (gelandang serang atau penyerang)," kata Veron, 25 Maret 2020.

Bagi Veron, fenomena itu jelas menyedihkan. Sebab, regenerasi timpang. Banyak yang ingin jadi penyerang tapi sedikit yang mau bermain di lini belakang. Hal itu juga akan berimbas pada Timnas Argentina. 

Seperti diketahui, Timnas Argentina adalah gudangnya penyerang kelas dunia. Argentina memiliki Messi, Aguero, Dybala, Martinez, Higuain, dan Icardi.

Namun di lini tengah dan belakang Argentina sering bongkar pasang. Bahkan sampai 2018, Argentina masih mengandalkan Javier Mascherano di posisi gelandang bertahan. Padahal saat itu Mascherano sudah berusia 34 tahun. 

Ketimpangan skuat Argentina ini pula yang barangkali membuat negara di Amerika Selatan itu tak kunjung mendapatkan trofi di level senior. Argentina terakhir kali mendapatkan gelar di level senior adalah di tahun 1993 saat juara Copa America.

Dybala-Martinez
Dalam kesempatan wawancara itu, Veron mengomentari dua pemain Argentina yang bersinar di Liga Italaa saat ini, yakni Paulo Dybala dan Lautaro Martinez. Diketahui, Dybala dan Martinez adalah pemain depan yang masih memiliki masa depan di Timnas Argentina karena keduanya belum berusia 30 tahun.

Dybala kini bermain di Juventus dan mengenakan jersey nomor 10. Dia belakangan kembali menjadi andalan Juventus di lini depan. Sementara Lautaro Martinez saat ini menjadi andalan lini depan Inter Milan. Martinez sering dipasangkan dengan Romelu Lukaku.

Bagi Veron, sekalipun sama-sama beroperasi di lini depan, Dybala, dan Martinez berbeda. "Dybala adalah pemain yang bukan hanya bisa jadi striker, tapi juga bisa jadi pemain nomor 10. Sementara Martinez tidak seperti itu," kata Veron. Dia mengatakan, Martinez adalah tipikal penyelesai akhir.

Karena itu, Veron mengatakan bahwa Dybala dan Martinez bisa dipasangkan di lini depan. Seperti diketahui, sampai saat ini Argentina mengandalkan nama-nama tua seperti Messi dan Aguero di lini depan. Maka, adanya Dybala dan Martinez bisa menjadi alternatif Argentina di ajang-ajang dalam waktu dekat ini. 

Sekadar diketahui ajang paling dekat bagi Argentina adalah kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, pelaksanaannya bisa mundur karena adanya wabah corona. Selain itu, pada tahun depan Argentina akan jadi tuan rumah Copa America. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun