Mohon tunggu...
ILHAM CAHYA BAHTERA
ILHAM CAHYA BAHTERA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - 19.96.1650//19IK10

ILMU KOMUNIKASI 10

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Balap Liar di Kalangan Remaja

29 April 2021   20:17 Diperbarui: 29 April 2021   20:23 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Balap liar atau ajang saling pacu kendaraan yang dilakukan oleh para remaja yang bukan ditempat semestinya tentu saja menjadi aktivitas yang mengganggu dan merugikan. Baik kepada dirinya sendiri ataupun oranglain.

Mereka melakukan aksinya dengan beberapa alasan, mulai dari hanya sekedar iseng hingga memang melakukan balapan hingga merembet perjudian. Remaja masa kini yang mudah terpengaruh infromasi dari media ataupun dunia maya tentu menjadi awal titik permasahan. Dunia maya yang kini banyak menyebarkan konten-konten tentang balap liar dapat mempengaruhi dan menyeret pada remaja yang masih belum stabil pola pikirnya untuk meniru dan mengikuti apa yang mereka lihat. 

Tanpa memikirkan resiko yang bisa terjadi, mereka sering melakukan aksi dengan nekat dan tanpa menggunakan alat pengaman diri atau safety riding. Ini juga berimbas pada angka kecelakaan lalu lintas yang naik karena efek dari balap liar yang menggunakan jalan umum ataupun memakan korban, baik dari si pengendara ataupun orang lain yang menjadi korban.

Mirisnya pada masa kini balap liar dianggap sebagai alat untuk beradu gengsi. Efek yang ditimbulkan adalah makin banyak remaja yang mulai ikut dalam ajang illegal ini. Mereka yang tadinya tidak tertarik dan tidak paham akan hal seperti ini pada akhirnya malah ikut-ikutan agar dapat dianggap mengikuti trend. Tentu saja pola pikir yang salah dari para remaja ini membawa efek negative yang tentu berdampak pada bertambahnya kasus balap liar di Indonesia pada rentan waktu akhir-akhir ini.

Tak luput juga para remaja belia yang belum memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) juga sering turut dalam balap liar. Disini peran orangtua untuk mengawasi para buah hatinya tentu menjadi sorotan. Anak yang seharusnya belum diperbolehkan dan belum mencapai umur yang dilegalkan untuk mengendarai kendaraan malah diberi ijin dan diberi fasilitas seperti sepeda motor. Karena tingkat emosi dan pola pikir yang belum stabil yang dimiliki oleh para anak-anak dibawah umur ini, mereka jadi gampang terpengaruh dan ikut dalam balap liar ini.

Pengawasan dan pembinaan bagi para remaja untuk tidak melakukan balap liar tentu menjadi hal yang perlu dikaji dan diperhatikan lagi. Karena dengan pengawasan dan pembinaan dapat mencegah dan mengurangi kegiatan illegal yang berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain ini. Agar kedepannya fenomena balap liar bisa berkurang, karena kegiatan ini juga masuk dalam penyimpangan dan kenakalan remaja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun