Tidakkah kau merindukan dahiku-mengkernyit yang seakan menakar percaya-dan ragu pada dirimu?
-"tidak, kau melakukannya karena kau berpikir dirimu masih layak untuk mencintaiku apa tidak? Bukankah kau selalu begitu?"
Saat aku melakukannya, bukan berarti aku tengah mempertimbangkan kepantasan cinta akan diriku padamu, lebih daripada itu, aku ingin memunculkan sesuatu yang memupuk rasa cinta ini, juga rindu, juga rasa sayangku.
-"benarkah demikian? Maka engkaulah aku, karena akupun begitu padamu."
Jagalah, rindu... Takarlah sesuai porsi; semangkok full ya, dik. Hehehe :)
Di 31 Mei 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!