Soe Hok Gie Seorang Aktivis Perjuangan

Penulis: Ilham Nursyamsi Ardiansyah (Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Malang/FISIP/Ilmu Komunikasi.)

Soe Hok Gie seorang mahasiswa keturunan tionghoa yang lahir di Jakarta sekaligus mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Sastra Prodi Sejarah, yang dimana dikenal mahasiswa sekaligus aktivis perjuangan yang menentang sebuah kebijakan sejak orde lama era presiden ke-1 Soekarno, dimana Soe Hok Gie juga menjadi dalang atas jatuhnya kekuasaan presiden ke-1 Soekarno pada 1966 dengan tergabungnya sekolompok yang bernama Kesatuaan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). 

Dia dikenal sebagai mahasiswa yang terus menentang suatu kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak sejalan atau searah dengan rakyat, bahkan tidak segan-segan Soe Hok Gie berada di garda terdepan jikalau ingin melengserkan presiden dari jabatannya akibat merugikan rakyat. Bahkan ketika Soeharto sudah duduk di kursi kepresidenan, Soe Hok Gie menentang atas kebijakannya yang sangat melekat dengan tendensi militerisme dan fasistis.

Pernah suatu ketika dimana teman-teman seperjuangan mahasiswa yang berjumah 13 orang untuk diberi kekuasaan duduk dikursi parlemen DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) termasuk Soe Hok Gie, tetapi Soe Hok Gie menolah mentah-mentah untuk duduk di kursi palemen DPR. Pada suatu ketika dimana teman sejawat kritisnya yang sudah duduk manis di kursi parlemen DPR yang seharusnya, DPR wajib hukumnya membela aspirasi rakyat bukan malah memperkaya dan mengurusi dirinya sendiri, pada suatu ketika Soe Hok Gie membelikan alat-alat semacam kosmetik serta kaca dan membungkusnya dalam bentuk kado dengan secercik surat dan tanda tangan didalamnya untuk memberikan kepada temannya yang berada di DPR, dengan berisi "Aku berharap teman-teman yang sedang berada di parlemen bisa tampil lebih cantik didepan penguasa" tulisan sepenggal surat yang ditulis langsung oleh Soe Hok Gie.

Kini kisah perjalanan Soe Hok Gie bisa menjadi sebuah gambaran yang relevan bagi seorang mahasiswa dan mahasiswi untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat dengan cara demonstrasinya. Jadilah seorang mahasiswa dan mahasiswi yang kritis serta tidak menjadi apatis, dengan melihat kebawah yang dimana banyak kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Teruslah berjuang dan berada dijalan kebenaran serta jangan sampai tergiur dengan kekayaan semata yang hanya menjadi korban bagi masyarakat tentunya.