Sebagai warga Kota Malang, saya amat malu atas kejadian yang viral ini. Banyak warga luar Malang yang menganggap bahwa warga Malang individualis, jahat kepada tetangga, dan cap buruk lainnya. Padahal, tidak seperti itu. Ada faktor X - dalam hal ini sebuah kekuatan ekstra - yang tidak bisa dinikmati kemerdekaannya oleh warga asli Malang seperti saya.
Contohnya, masalah parkir liar, masalah sound horeg, dan masalah premanisme lain yang seakan kami tidak punya kuasa untuk melawan. Kalau saya jadi warga di sana pun, dengan narasi yang beredar dan bukti video saat eks dosen digeruduk oleh banyak orang, saya bisa apa?
Makanya, pemangku kepentingan wajib tegas dalam hal ini. Sayang, itu tidak mereka lakukan dan masalah ini berlarut-larut. Masalah ini juga menjadi bukti kegagalan luar biasa Pemerintah Kota Malang dalam menyelesaikan masalah di daerahnya. Bagaimana tidak gagal, sampai banyak yang minta tolong ke Wakil Wali Kota Surabaya.
Kekuatan X inilah yang diyakini oleh banyak netizen sebagai hubungan simbiosis antara ormas dengan wali kota. Sebuah simbiosis yang kerap terjadi di kota lain. Apalagi, pemilik dari rental tersebut adalah ketua dari salah satu ormas yang menjadi pendukung wali kota saat pilwali 2024 kemarin. Banyak yang menduga, lambannya wali kota dalam menangani masalah ini karena kekuatan X ini. Benar atau salahnya, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Namun, sebagai warga kota, saya hanya mau kasus ini bisa diselesaikan secara adil tanpa ada kekuatan atau faktor X. Saya tidak ingin kota saya dikuasai segelintir ormas tertentu yang merusak ketentraman. Saya tidak anti ormas, tetapi jika keberadaan mereka membuat kehidupan bertetangga tidak nyaman, maka sebaiknya mereka tidak perlu eksis.
Beberapa waktu lalu, Wali Kota Malang dengan slogan mboisnya berkelas itu membuat sebuah video bahwa ia akan menyelesaikan konflik ini. Di saat yang sama, eks dosen sudah terbang ke Jakarta untuk diundang podcast Denny Sumargo. Saya sangat berharap, penyelesaian konflik ini benar-benar adil. Tidak harus selalu damal. Jika ada yang harus dihukum, maka mereka juga harus dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Sekian. Dari warga Kota Malang yang ketenangannya terganggu atas konflik ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI