Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Artikel Utama

Jalan Lagi, Bus Listrik Trans Semanggi Surabaya K3 Mengaspal dari Terminal Bungurasih

1 Maret 2024   20:37 Diperbarui: 2 Maret 2024   07:26 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus Listrik Trans Semanggi K3 ketika berada di Kenjeran Park. - (Dokumentasi Pribadi)

Setelah setahun lebih tiada kabar, akhirnya Bus Listrik Trans Semanggi K3 mengaspal di jalanan MERR lagi.

Bus buatan PT INKA yang pada 2022 lalu sempat digunakan untuk perhelatan KTT G20 tersebut resmi dioperasikan kembali oleh PT Damri. 

Per 25 Februari 2024, PT Damri membuat pengumuman resmi opererasional bus ini. Hampir 14 bulan lamanya bus tersebut hilang dari peredaran setelah sempat hanya beroperasi selama beberapa hari pada akhir tahun 2022.

Selama kurun waktu tersebut, berbagai spekulasi mengenai keberadaan bus ini pun bermunculan. Mulai dari kontrak yang belum jelas, penolakan sopir angkot, hingga sederet faktor lainnya yang menghambat laju bus tersebut. 

Bahkan, salah satu komunitas transportasi, Transpor for Surabaya (TFS) selalu menggaungkan tagar #pantautagih agar pihak yang berwenang bisa segera mengoperasikannya kembali.


Saya penasaran sekali apakah bus ini akan berjalan di jalurnya seperti dulu. Rupanya, meski bus ini berakhir dan bermula di Terminal Bungurasih, nyatanya bus ini mengalami perubahan rute. 

Jika dulu bus ini berjalan dari Terminal Bungurasih menuju Jalan A Yani lalu melewati kawasan industri SIER, maka bus tak lagi lewat jalanan yang penuh dengan pabrik tersebut.


Bus malah langsung masuk Tol Waru dan keluar melalui pintu Tol Tambak Sumur. Dari pintu tol ini, bus langsung berjalan melewati jalur lingkar timur (MERR) hingga ke Kenjeran Park. 

Rute yang dilalui sama dengan rute bus K3 yang sebelumnya dioperasikan oleh PT SBS. Operator ini membantu sementara pengoperasian bus Trans Semanggi di jalur MERR.

Mereka mengalihkan bus-bus Trans Semanggi K2 (rute Unesa-ITS) untuk menjalankan rute K3 sampai bus listrik beroperasi kembali. Alhasil, jumlah bus K2 menjadi lebih sedikit dan menyebabkan waktu tunggu (headway) bus lebih lama. 

Tentu, jika pola operasional ini diteruskan, maka akan mengganggu kenyamanan penumpang. Padahal, penumpang bus Trans Semanggi K2 sudah mulai banyak dan jadi andalan warga Surabaya Barat dan Timur.

Atas alasan itu, pengoperasian kembali bus listrik ini menjadi hal yang sangat ditunggu. Berita mengenai bus yang kembali beroperasi sering muncul tiap bulan. Namun, hasilnya nihil. Belum ada kejelasan kapan bus ini kembali beroperasi. 

Banyak warga Surabaya malah menamai bus ini sebagai bus mitologi karena tiba-tiba saja muncul di jalanan MERR tetapi tidak tahu kapan benar-benar beroperasi. Untung saja, akhir Februari kemarin makhluk mitologi tersebut memenuhi janjinya.

Walau pernah sekali mencoba naik pada 2022 lalu, tetapi saya tetap penasaran dengan bus ini. saya pun menunggu bus ini di Halte SKG MERR yang menjadi halte transit bus ini dengen feeder wira-wiri 03. Kebetulan, saya baru saja melakukan pekerjaan di daerah Ngagel.

Setelah turun dari feeder 03, tak lama bus yang saya tunggu pun tiba. Saya segera naik dan membayar tiket seharga 6.200 rupiah. Selain menggunakan kartu tol, pembayaran tiket bus juga bisa dilakukan menggunakan QRIS. Jika menggunakan QRIS, penumpang bisa memindai kode QR di kaca pintu dalam bus. 

Ada dua macam kode QRIS. Pertama untuk penumpang umum dan kedua untuk penumpang khusus. Penumpang khusus yang dimaksud adalah pelajar/mahasiswa/lansia/penyandang disabilitas. Harga tiket penumpang khusus adalah 2.000.

Bus Listrik ketika diisi dayanya di Terminal Bungurasih. - (Dokumentasi Pribadi)
Bus Listrik ketika diisi dayanya di Terminal Bungurasih. - (Dokumentasi Pribadi)

Melihat beberapa penumpang yang kesulitan dalam membayar QRIS, rasanya metode pembayarannya perlu diperbaiki. Sopir berhenti cukup lama untuk menunggu penumpang membayar karena mereka kesulitan jika melakukannya saat bus berjalan. 

Pembayaran QRIS sebaiknya dilakukan di dekat sopir atau di tempat lain yang tidak mengganggu jalannya bus. Lebih baik lagi, pembayaran bisa dilakukan di aplikasi yang tersedia agar penumpang bisa membayar dahulu sebelum naik tanpa harus berdiri.

Bus pun melaju dengan cukup kencang di jalanan MERR. Walau tak sekencang bus yang dioperasikan PT SBS, tetapi cukup untuk mengejar headway bus. Sama dengan kendaraan listrik lain, suara mesin bus pun terdengar cukup pelan. 

Hampir tidak terjadi goncangan sebesar bus biasanya. Kelebihan inilah yang coba ditawarkan oleh PT Damri selaku operator bus ini selain embel-embel ramah lingkungan yang terus digaungkan.

Penumpang mulai banyak naik dari Halte ITS yang menjadi halte transit dengan bus K2. Banyak mahasiswa yang memanfaatkan bus ini untuk menuju kampus mereka. 

Selain ITS, beberapa kampus negeri dan swasta dilewati oleh bus ini. Mulai dari Unair Kampus C. Institut Teknologi Aditama Surabaya (ITATS), dan Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC). Bus listrik ini juga melewati Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Kampus 2 yang berada di Gunung Anyar.

Bus yang menggunakan dek rendah. - (Dokumentasi Pribadi)
Bus yang menggunakan dek rendah. - (Dokumentasi Pribadi)

Sebelum bus ini beroperasi, banyak mahasiswa UINSA Kampus 2 yang mengeluh kampus mereka tak dilewati oleh Trans Semanggi karena bus sebelumnya hanya sampai di Gunung Anyar Timur. Kini, mereka bisa mudah ke mana saja dengan membayar 2.000 rupiah saja. 

Mahasiswa yang akan pulang kampung menuju Terminal Bungurasih juga tak perlu repot gonta-ganti bus. Biasanya, mereka harus oper 2 kali dan melewati macetnya pusat Kota Surabaya agar bisa naik transportasi umum. Pendek kata, keberadaan bus ini memang sangat ditunggu.

Selain masalah pembayaran, saya melihat beberapa penumpang bus masih bingung dengan aturan tempat duduk. Mereka terbiasa dengan pemisahan tempat duduk pria dan wanita seperti pada Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. 

Lantaran bus ini memiliki konfigurasi kursi yang sama dengan Teman Bus di kota lain, maka penumpang bisa duduk di mana saja selain bangku prioritas.

Tempelan bekas KTT G-20 yang belum dilepas. - (Dokumentasi Pribadi)
Tempelan bekas KTT G-20 yang belum dilepas. - (Dokumentasi Pribadi)

Tak hanya itu, beberapa penumpang juga bingung saat akan turun. Biasanya, mereka memencet tombol yang berada di dekat bangku saat naik Suroboyo Bus dan Trans Semanggi K2. 

Sayang, tombol tersebut belum tersedia pada bus listrik ini. Penumpang pun harus berkata dengan cukup keras pada sopir jika bus sudah mendekati halte tujuan. Untung saja, suara announcer (pengumuman) di dalam bus terdengar jelas.

Entah ke mana bus ini selama setahun saya tidak tahu pasti. Namun, saya melihat bus ini dirawat dengan cukup baik. AC bus masih terasa kencang dan bangku di dalam bus masih terlihat apik. 

Hanya sayang, tempelan mengenai informasi KTT G20 belum juga dilepas. Padahal, event ini sudah terselenggara setahun lebih. 

Harusnya, informasi mengenai rute dan tata cara pembayaran bisa dipasang lebih banyak agar penumpang bisa lebih jelas. Termasuk, informasi mengenai aturan di dalam bus serta cara melihat posisi bus di aplikasi Mitra Darat.

Bus ketika melewati tol waru Juanda. - (Dokumentasi Pribadi)
Bus ketika melewati tol waru Juanda. - (Dokumentasi Pribadi)

Tak terasa, bus pun membelah jalanan MERR dengan cepat. Melewati Galaxy Mall, Unair Kampus C, dan Kalijudan. Bus pun lalu berbelok ke timur ke arah Kenjeran Park. Saya jadi bahagia jika nantinya banyak keluarga dari luar kota hanya perlu sekali naik bus ini untuk sampai ke wisata tersebut. 

Cerita tentang mulai terbengakalainya wisata itu cukup miris mengingat banyak sekali potensi yang ada. Semoga dengan hadirnya bus listrik Trans Semanggi K3 ini bisa mendongkrak lagi pariwisata di Surabaya Timur.

Harapan itu saya sematkan cukup tinggi saat turun di Halte Kenjeran Park. Harapan yang sama dengan harapan agar tidak ada lagi bus yang mogok di tengah jalan. 

Pun demikian dengan harapan agar tidak ada lagi penolakan dari pihak mana pun yang membuat sopir dan penumpang takut untuk naik bus ini sehingga operasionalnya bisa saja dihentikan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun