Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mungkinkah Ajang Miss Universe Digelar di Indonesia?

1 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   09:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menerima rombongan kontestan Puteri Indonesia 2019 dan Miss Universe 2018. - Kompas.com

Pertanyaan itu terlontar dari putra sulung aktris Marini Zumarnis, Daffa Wardhana saat melakukan live Instagram beberapa waktu lalu bersama Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Frederika yang mulanya ditanya kemudian melempar pertanyaan itu kepada Sandi yang tentu sebagai representasi pemerintah bisa lebih menjawabnya. Jawaban yang keluar dari mulut Sandiaga Uno adalah bisa.

Ya, Indonesia bisa menggelar ajang Miss Universe yang merupakan kontes kecantikan tertua dan terbesar di dunia. Bahkan, Sandi dengan spontan jika Indonesia bertindak sebagai tuan rumah Miss Universe, maka beberapa konsep budaya Indonesia pun siap dijadikan acuan.

Dua diantara konsep tersebut adalah Candi Borobudur dan Bali. Dua daya tarik utama wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Menurut Sandi, nanti dengan panggung berkonsep Candi Borobudur, maka Indonesia akan terlihat megah pada malam final Miss Universe.

Sandi pun kemudian memambahkan bahwa Indonesia memiliki culture atau kebudayaan yang kuat dan siap untuk ditampilkan. Ada banyak daerah di Indonesia lain yang juga bisa diangkat menjadi tema Miss Universe. Tidak hanya itu, pengalaman saat berhasil menjadi tuan rumah Asian Games 2018 juga menjadi salah satu petimbangan bahwa acara sekelas Miss Universe bisa digelar di Indonesia. Indonesia juga masih berusaha untuk menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2032.


Ada beberapa hal yang bisa didapat jika Indonesia menjadi tuan rumah Miss Universe. Selain menjaring wisatawan, tentu ada big attention terhadap negara mayoritas muslim ini dalam penyelenggaraan kontes kecantikan. Selain itu, beberapa negara ASEAN juga pernah sukses menyelenggarakan Miss Universe. Thailand menjadi salah satu negara yang amat sukses menggelar Miss Universe pada tahun 1992, 2005 dan 2018.

Thailand sukses memberikan nuansa budaya Thai yang kental pada perhelatan akbar tersebut. Demikian pula Vietnam yang berhasil menghelat Miss Universe pada 2008. Negeri Indocina itu bahkan menggelar perlombaan khusus bertajuk Charming of Ao Doi yang disabet sang pemenang Dayana Mendoza asal Venezuela.

Filipina juga sering menjadi tuan tumah Miss Universe. Sejak tahun 1970an, Filipina yang rakyatnya memang menggemari kontes kecantikan sudah lebih dari 2 kali menggelar ajang tersebut. Terakhir, Filipina menjadi tuan rumah pada gelaran Miss Universe 2016. Sementara, Singapura pernah sekali menjadi tuan rumah Miss Universe pada tahun 1987.

Beberapa sejarah penyelenggaraan Miss Universe di negara ASEAN tersebut adalah salah satu pedoman bahwa Indonesia dengan fasilitas yang ada mampu menyelenggarakan ajang ini.

Tidak hanya itu, penggemar kontes kecantikan yang semakin banyak di Indonesia juga bisa menjadi alasan. Penggemar yang banyak tentu akan berdampak pada sponsor yang hadir. Kontes kecantikan memang menjelma menjadi industri baru di Indonesia beberapa waktu belakangan ini. Kontes kecantikan yang dulunya dilarang pemerintah, kini menjadi mitra pemerintah.  Berbagai kegiatan pemerintah pun tak luput dari kehadiran para pemenang kontes kecantikan di Indonesia.

Prestasi Indonesia di ajang Miss Universe juga cukup baik meski belum bisa menembus babak 5 besar atau bahkan menjadi juara. Indonesia masuk dalam jajaran semifinal sebanyak 8 kali dengan 7 diantaranya tercetak pada 10 tahun terakhir. Nama Indonesia mulai diperhitungkan dalam Miss Universe.


Meski demikian, tidak serta merta ajang ini bisa mulus dilangsungkan di negeri ini. Kasus covid yang meledak akibat varian delta di Indonesia membuat perhelatan besar masih mustahil digelar. Indonesia mulai menjadi perhatian dunia karena kasus covid-19 yang makin tinggi. Artinya, Indonesia belum bisa mengatasi pandemi dengan baik.

Aturan karantina selama 5 hari yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia juga menjadi salah satu hal yang menghambat penyelenggaraan ini. Tentu, dengan jumlah peserta Miss Universe yang mencapai hampir 80 peserta, mengeluarkan biaya untuk karantina selama 5 hari membutuhkan perhitungan yang matang. Untuk itu, menggelar Miss Universe di Indonesia dalam waktu dekat saat pandemi masih cukup ganas adalah sebuah kemustahilan.

Alasan lain penyelenggaraan Miss Universe cukup mustahil dilaksanakan di Indonesia adalah penolakan dari kelompok masyarakat yang tidak setuju atas penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut. Kita masih ingat ketika ajang Miss World digelar di Bali pada 2013 lalu, berbagai gelombang penolakan pun santer terdengar. Meski akhirnya kontes tersebut menghapus sesi bikini (swimsuit competition), gelombang protes masih saja terjadi.

Salah satu ormas yang kerap menentang kontes kecantikan memang sudah dibubarkan oleh pemerintah. Namun, itu tak menjadikan banyak elemen masyarakat menerima. Mereka akan menanyakan esensi dari penyelenggaraan Miss Universe ini. Anggapan bahwa kontes kecantikan tidak sesuai dengan adat ketimuran tentu masih melekat pada sebagian masyarakat Indonesia. Ajang ini juga kerap dianggap menghamburkan uanhg saja dan tidak berdampak luas pada masyarakat sehingga banyak yang apatis dan menentang penyelenggaraannya terutama jika dihelat di Indonesia.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tidak hanya itu, Miss Universe tidak bisa lepas dari sesi swimsuit competition. Kontes ini akan susah untuk menghapus sesi ini seperti yang dilakukan Miss World yang kini lebih berfokus pada Beauty with a Purpose (BWAP)-nya. Jikalau benar-benar akan dilaksanakan di Indonesia, maka Bali adalah satu-satunya tempat yang paling memungkinkan. Selain tentunya dalam usaha mendongkrak kembali pariwisata.

Perlu diketahui, pada bulan September tahun ini akan diadakan kontes kecantikan Miss Global di Bali. Kontes kecantikan ini akan melakukan penilaian secara virtual dan offline. Sesi swimsuit competition juga tetap dijadwalkan sebagai sesi penilaian. Perhelatan salah satu minor pageant tersebut bisa dijadikan patokan apakah kontes sebesar Miss Universe bisa digelar. Ajang Miss Global ini memang belum mendapatkan banyak perhatian sehingga penolakan terhadap sesi swimsuit competition belum muncul ke permukaan. Entah bagaimana nanti saat mendekati perhelatan.     

Lalu, menurut Anda, mungkinkah Indonesia menggelar Miss Universe meski tidak dalam waktu dekat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun