Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenang Ki Seno, Sang Dalang yang Membuat Para Milenial Mencintai Wayang

4 November 2020   06:45 Diperbarui: 29 April 2021   15:29 5024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Innalillahi wa innailaihi rojiun

Pagi ini saya dikejutkan dengan berita duka yang menimpa salah seorang seniman favorit saya. Beliau adalah Ki Seno Nugroho atau lebih sering dikenal sebagai Ki Seno. 

Ia ssendiri adalah salah satu sosok dalang yang cukup fenomenal. Tidak hanya di kalangan boomers atau generasi tua tetapi juga pada angkatan milenial seperti saya, bahkan generasi Z.

Menurut informasi yang beredar, Ki Seno meninggal pada malam (3/11/2020) kemarin. Belum diketahui pasti penyebab dalang yang masih berusia sekitar 48 tahun tersebut. Yang jelas, kepergian Ki Seno ini cukup mengejutkan dan menambah daftar para seniman kondang yang pergi di tahun wabah ini.

Sosok Ki Seno memang melekat di hati para pecinta wayang. Tidak hanya piawai memainkan wayang seperti para dalang umumnya, tetapi Ki Seno memiliki ciri khas tersendiri. Terutama, jika sedang memainkan tokoh punakawan -- Petruk, Bagong, Semar, dan Gareng -- yang memang memiliki karakter lucu.

Karakter budhalan perang yang menjadi selingan pergelaran wayang menjadi salah satu ciri khas yang dimilik Ki Seno. Bagian ini malah yang sering ditunggu oleh para penikmat wayang karena menampilkan berbagai atraksi makhluk gaib seperti pocong, wewe gombel, dan lain sebegainya. 

Ki Seno selalu apik dalam menyulihsuarakan berbagai karakter tersebut. Di antara semua karakter yang dimainkan oleh Ki Seno, saya paling suka karakter seorang anak yang digendong ayahnya dan disundut rokok oleh seorang memedi. Ini adalah bagian paling kocak dan yang selalu saya nanti ketika Ki Seno melakukan pagelaran wayang.

Keahlian Ki Seno dalam memainkan berbagai karakter wayang karena beliau sudah menggemari aktivitas ini sejak kecil. Ayah beliau pun juga seorang dalang yang bernama Ki Suparman Cermowiyoto, salah satu dalang kondang di Yogyakarta. 

Pada sebuah kolom di Majalah Jayabaya yang saya baca beberapa waktu lalu, kecintaan Ki Seno terhadap wayang sudah mencapai ubun-ubun sejak kecil. Bahkan, beliau sudah masuk sekolah dalang di Jogja ketika masa remaja.

Keunikan Ki Seno sendiri adalah berani memadukan gaya dalang khas Jogja dengan gaya dalang khas Solo. Ini sebabnya para penggemarnya berasal dari dua daerah tersebut dan tentunya daerah lain yang kepincut dengan guyonan segar yang dibawakannya. Beliau pun juga kerap diundan tampil di berbagai daerah hingga ke mancanegara.

Saya terakhir kali melihat beliau tampil sebelum wabah covid-19 menyerang di daerah Condong Catur. Ada sebuah selamatan desa yang menghadirkan beliau sebagai bintang tamunya. Saya gagal melihat dari dekat karena antusias warga yang amat besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun