Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar Menghayati Aktivitas Tanpa Penilaian Melalui Mindfulness

9 Oktober 2020   06:32 Diperbarui: 9 Oktober 2020   16:39 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: mindful.org)

Sejak beberapa tahun terkahir, saya mulai menyadari bahwa banyak sekali kegiatan yang tidak saya sadari bahwa saya melakukannya. Entah menggosok gigi, mandi, berjalan, dan yang paling sering adalah makan. 

Saya tak menyadari -- lebih tepatnya tidak berkonsentrasi -- dalam melakukan kegiatan tersebut. Alasannya, saya masih terpikir hal-hal lain di luar kegiatan itu. Mulai dari membalas email, melanjutkan, tulisan, dan lain sebagainya.

Walau terlihat sepele dan terasa tidak begitu berefek, nyatanya kebiasaan ini berdampak buruk bagi kesehatan saya. Semisal ketika makan, saya tidak berkonsentrasi mengunyah secara sempurna yakni 30 kali dalam satu kali kunyahan agar makanan bisa tercerna dengan baik.

Atau, ketika saya berjalan, seringkali saya tak memerhatikan dengan seksama jalan di depan saya. 

Kadangkala, ketika saya sedang enaknya berjalan dan memikirkan hal lain yang akan syaa kerjakan, tiba-tiba saya terantuk batu atau benda lain. Yang paling sering terjadi adalah ketika saya cuci muka dan memikirkan hal lain, eh saya lupa meletakkan kacamata saya.

Kejadian ini membukitkan bahwa dalam melakukan suatu kegiatan, kita seringkali tidak bisa berkonsentrasi. Lebih tepatnya menghayati kegiatan yang kita lakukan. Oh saya saya sedang makan. Saya sedang berjalan. Saya sedang mencuci muka.

Padahal, jika kita amati dengan seksama, ada sekali banyak kenikmatan sederhana yang kita dapatkan dalam kegiatan kecil semacam itu. Semisal saat makan, rasa enak dari makanan yang kita kunyah sebenarnya bisa kita nikmati.

Ketika kita sedang berjalan, ada banyak hal dan pemandangan yang membuat hati kita menjadi tentram yang tak didapatkan di rumah. Bahkan, saat kita mencuci muka, ada kesegaran yang kita rasakan yang mengenai wajah kita. Sayangnya, lantaran kita terlalu fokus pada pikiran lain, maka kita merasakan segala kegiatan tersebut biasa-biasa saja.

Untuk itulah, sejak saat ini, saya mulai belajar untuk melakukan praktik mindfulness. Saya mengetahui kegiatan ini dari Mas Adjie Santosoputro yang dikenal sebagai emotional healer. 

Mindfulness sendiri berarti memusatkan perhatian sedemikian rupa, menghayati apa yang sedang Anda lakukan, tanpa melakukan penilaian.

Artinya, kita benar-benar sadar melakukan suatu kegiatan tanpa ada banyak pikiran dan penilaija lain tentang sesuatu. Kita hayati dengan seksama kehadiran kita dalam suatu kegiatan tersebut sehingga ketika kita melakukan hal lain yang akan kita pikirkan, maka kita akan lebih bisa berkonsentrasi dan memiliki hasil maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun