Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

"Prank" Seru tapi Jangan Saru

7 Oktober 2018   15:30 Diperbarui: 7 Oktober 2018   20:04 6096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: canacopegdl.com

Ada pula seorang pemuda yang melantunkan ayat suci Al-Quran mengenai zina di depan orang dua sejoli yang sedang bercinta. Atau, model prank yang hanya membuat korban di sekitarnya kebingungan seperti dua pria homoseksual yang sedang bertengkar hingga parodi iklan Ramayana "magic jar" di tengah  pusat perbelanjaan. Dengan maksud membuat orang sekitar bingung, prank jenis ini juga sering medapatkan penonton yang banyak.

Namun, ada pula prank yang membuat korbannya kaget sekaligus takut. Salah satu prank yang cukup menyita perhatian saya adalah prank mengenai kemampuan telekinesis. Kemampuan mengendalikan benda-benda di sekitar layaknya film-film fantasi ini menjadi salah satu prank favorit dari channel Kiflyf. 

Channel yang memang dikenal memiliki banyak video prank ini begitu niat menyiapkan prank-nya. Sang korban merasa sangat takut dan terkejut ketika ada seorang tamu di sebuah kafe mengalami kenaikan emosi dan melemparkan apapun di sekitarnya "hanya" dengan kekuatan pikirannya. Walau terkesan settingan, namun secara jujur efek dramatisasi yang ditampilkan oleh korban dan pelaku prank membuat saya tak henti-hentinya melihat video ini.

Prank yang dilakukan oleh channel tersebut memang cukup ekstrem. Namun, ada pula prank yang sebenarnya tidak patut untuk dilakukan. Prank tersebut adalah prank membegal pengendara motor atau pura-pura membunuh orang. Jujur saya sama sekali tak menikmati kedua prank jenis ini.

Tak ada kelucuan maupun sensasi Schadenfreude di dalam benak saya. Yang ada adalah rasa kasihan terhadap korban prank sekaligus rasa muak terhadap pelaku prank. Bagaimana tak kasihan, korban prank amat sangat ketakutan ketika melihat pelaku prank di depannya membawa senjata tajam hingga pistol mainan. Meski hanya bermaksud menakti-nakuti, namun efek yang ditimbulkan bisa berdampak lebih jauh. 

Salah satunya, potensi menimbulkan konflik nyata akibat dari perbuatan tersebut. Bisa saja, korban prank melakukan perlawanan yang mampu melukai pelaku prank sendiri.

Pada beberapa tayangan, sempat terjadi adegan korban bisa merampas senjata mainan dari pelaku prank lantaran sang korban merupakan aparat keamanan yang terlatih.

Tak hanya itu, kekagetan yang amat sangat pernah berujung kepada kepolisian. Seperti yang terjadi pada bulan April lalu. Seorang pemuda harus berurusan dengan polisi lantaran mengunggah video prank pocong-pocongan sehingga menyebabkan seorang ibu mengalami jantungan. Untunglah, berkat mediasi polisi, kasus itu tak masuk ke ranah hukum.

Meski begitu, ada pula kasus prank yang menyebabkan pelakunya bisa dituntut pidana. Seperti yang terjadi di negara bagian Minnesota, AS. Monalisa Perez, seorang wanita berusia 20 tahun harus mendekam di penjara lantaran ia telah menembak kekasihnya, Pedro Ruiz hingga tewas. Aksinya ini meski didorong oleh sang kekasih, namun tetap saja membahayakan.

Di dalam agama yang saya anut (islam), ada larangan mengenai kegiatan semacam prank berlebihan ini. Kala itu, ada seorang sahabat Rasulullah SAW melakukan perjalanan bersama Rasul dan sahabat lain pada suatu malam. 

Beberapa sahabat lantas menggendong salah seorang sahabat yang tengah tertidur ke atas bukit dan membangunkannya. Sontak, sahabat yang terkena prank tersebut kaget ketika bangun. Mereka lantas tertawa terbahak-bahak. Kejadian ini tidak disukai oleh Rasul dan akhirnya berliau bersabda bahwa tindakan bercanda dengan menakut-nakuti muslim yang lain adalah haram. Rasulullah mengajarkan dalam bercanda ada batasannya dan dilakukan sekedar untuk melepaskan kepenatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun