Mohon tunggu...
ahmad suhijriah
ahmad suhijriah Mohon Tunggu... -

Selalu mencoba untuk belajar dari segala pengalaman yang dijalani oleh diri sendiri dan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Manusia Penguasa Laut

14 Mei 2013   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:35 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa waktu lalu saya melakukan perjalanan ke Indonesia Timur biasa disingkat Intim. Perjalanan menuju ke Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Rute perjalanan dari Jakarta menuju Makasar dan dari daerah angin mamiri naik peswat kecil bermuatan 25 penumpang. Dari Makasar menuju Wakatobi ditempuh sekitar 30 menit.Setibanya di Wakatobi kami berkunjung ke perkampungan Suku Bajoe. Populasi mereka cukup banyak dan kehidupan mereka cukup unik. Bahkan menurut penduduk setempat Suku Bajoe yang ada di Wakatobi merupakan pusat perkampungan suku bajo yang ada di setiap kepulauan di Indonesia bahkan di dunia. Karena pengakuan dari Presiden Bajoe Internasional bahwa sukunya banyak menyebar di NTT, NTB, Pesisir Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Malaysia, Philipina. Namun mereka belum bisa menetap di benua eropa, mungkin karena cuacanya yang tidak cocok seperti cuaca dingin yang ekstri dan bersalju.

Selama di perkampungan suku Bajoe, saya banyak mendapatkan cerita-cerita yang membuat saya terpana dan takjub. Certia itu mulai dari seluruh aktivitas personal hingga aktivitas dan interaksi alam dan sosial diantara suku Bajoe dan masyarakat sekitar suku Bajoe. Tulisan ini saya sajikan dalam bentuk petikan wawancara langsung dari beberapa orang di perkampungan suku Bajoe.

Kenapa suku Bajoe bangun rumah di atas laut?

Karena dunia kami adalah laut bukan daratan, laut adalah segalanya bagi suku bajoe. Apa saja bisa kami dapatkan dari laut, bahkan orang darat selalu membutuhkan laut dan isinya. Selain itu membangun rumah diatas laut belum ada larangan dari pemerintah.Dengan laut kami lebih hidup bebas dan menyatu dengan alam, kami bangun rumah di atas laut sangat membahagiakan karena belum ada orang melakukan jual beli kapling di laut beda dgn didarat banyak orang jual beli kapling tanah. Selain itu belum ada pajak rumah diatas laut dan bangunan berbeda dengan di darat ada pajak tanah dan bangunan. Kalau kami sudah merasa tidak betah kami cari lokasi pinggiran laut yang lain dan kami bangun rumah disitu. Konstruksi bangunan rumah kami sangat alami sekali tidak menggunakan batu atau semen kami menggunakan semuanya dengan kayu yang hidup dipinggir laut.

Apakah benar rumah yang ada bangun tidak memiliki kamar?

Iya kami suka dengan rumah yang berbentuk ruang besar persegi, hanya ada dua bagian ruang,depan dan dapur. Kami berkumpul di rumah hanya sebentar karena kami sering hidup dilaut mencari ikan dan lain-lain yang dibutuh orang di darat.

Lalu bagaimana kalau anak-anak tidur di malam hari?

Kita semua tidur suka melantai apa adanya.

Kami dengar suku bajo kalau menyelam untuk tangkap ikan bisa berjam-jam didalam laut tanpa ada tabung oksigen?

Iya betul itu, kami sudah terbiasa menyelam tanpa tabung oksigen, namun belakangan kami pakai kompresoruntuk membantu menyelam.

Apakah benar jika menangkap ikan dengan menggunakan Bom ikan?

Sekarang tidak lagi, kalau dulu kita orang belum tahu bahwa bom itu bisa merusak isinya laut.

Kami pernah dengar cerita, Jika ibu-ibu suku bajo melahirkan, apakah benar anak yg baru lahir langsung di lempar kelaut?

Mungkin itu dulu, kalau sekarang kan sudah beda. Dulu memang ada kepercayaan jika anak yang baru lahir kita lempar ke laut dan bayi itu bergerak berarti dia memang manusia pilihan bagi suku kami, jika tidak bergerak berarti dia akan menjadi penghuni laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun