Berlokasi di Kelurahan Jetis, Kecamatan Sidoarjo, sentra batik ini telah menjadi ikon budaya lokal yang dikenal hingga luar daerah.
Dalam dokumenter ini, mahasiswa Ikom menggali lebih dalam tentang proses pembuatan batik, filosofi motif-motifnya, serta perjuangan para perajin dalam menjaga tradisi di tengah perkembangan zaman.
"Awalnya saya kira membatik itu pekerjaan biasa, tapi setelah wawancara dan lihat langsung prosesnya, ternyata butuh ketelatenan dan kesabaran luar biasa," ujar Novita sebagai Sutradara.
Sementara itu, Yoga yang bertugas sebagai kameramen, menambahkan bahwa tantangan terbesar justru datang dari bagaimana menyusun visual agar mampu menyampaikan pesan budaya dengan kuat.
"Kami ingin penonton bisa merasakan suasana Jetis, bukan hanya melihat gambar," jelasnya.
Lewat dokumenter ini, mahasiswa Ikom Umsida ingin menunjukkan bahwa Batik Jetis bukan cuma kain bermotif indah, tapi punya makna dan cerita panjang di baliknya.
Dari proses pembuatannya yang penuh ketelatenan, sampai semangat para perajin yang terus menjaga tradisi agar tidak hilang ditelan zaman.
Proses Produksi Langsung di Lapangan
Mahasiswa Ikom Umsida berhasil membuat film dokumenter tentang Batik Jetis sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.