Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Love

Kriteria Wanita Pilihan, Ini Jawaban Para Pria

27 Januari 2021   20:41 Diperbarui: 27 Januari 2021   22:38 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: lifestyle.kompas.com

Malam minggu kemarin (24/01/21) saya sempat hangout bersama-sama teman-teman (pria) di sebuah coffee shop. Sambil sesekali browsing, cukup banyak hal yang kami obrolin, terutama tentang wanita. Ya! Soal wanita yang kelak menjadi pasangan hidup.

Dari obrolan tersebut, saya duluan yang memberanikan diri bertanya perihal kriteria wanita pilihan yang dapat dibawa ke hubungan yang lebih serius atau jangka panjang ataupun pernikahan. Dan siapa sangka, jawaban mereka ternyata berbeda satu sama lain.

Temanku Aidil 28 tahun, menginginkan hubungan yang serius, jadi wanita yang menjadi pilihannya adalah yang juga ingin punya hubungan serius, terbuka dan menyenangkan. Katanya, "wajah cantik itu sesaat, namun hati yang cantik akan abadi."

Lain lagi dengan Riki 27 tahun, menginginkan wanita dengan wajah dan penampilan oke alias cantik namun tetap ada rasa peduli sebagai pendamping hidupnya, dengan alasan biar tidak memalukan jika diperkenalkan kepada keluarga dan teman-teman serta peduli kepada mereka.

Sementara kawanku yang lain, Rendy yang juga berumur 27 tahun, menginginkan wanita yang mandiri alias independen yang punya keinginan dan tujuan hidup yang sama dengan dirinya, dengan alasan biar tak terjadi banyak perdebatan ke depannya.

Kemudian ada Lutfi 26 tahun, menginginkan wanita yang cerdas pendengar yang baik serta menarik agar tidak bosan dan obrolan selalu nyambung, dan katanya " jadi harus ada take and give juga, itu menjadi aturan penting tak tertulis!"

Yang terakhir yang paling muda diantara kami, Johan 25 tahun, menurutnya dalam memilih wanita idaman, tergantung kebutuhan dan keinginan saat itu. Status sosial menjadi pertimbangan dan siap berkompromi, mungkin terkesan matre, tapi lebih baik jelas dari awal, daripada dianggap memanfaatkan nantinya. "Sekarang tergantung si wanita, apakah ingin menjadi pilihan untuk jangka pendek atau jangka panjang," ujarnya.

Tertarik apa yang dikatakan Lutfi, harus ada take and give dalam cinta. Walau memang ada pepatah yang mengatakan jika cinta sejati itu harus ikhlas memberi tanpa pamrih. Tapi tetap tak adil rasanya jika seorang wanita mempertahankan pria yang tak sepenuhnya mencintai. Lutfi sendiri mengaku pernah menjalin hubungan untuk kesenangan sesaat. Why? Jawabnya, karena si wanita pun menyetujuinya.

Pengakuan Lutfi memancing reaksi teman-teman lain untuk berkomentar. Menurut kami selain Lutfi, kaum pria tidak segampang itu memilih wanita meski hanya untuk sesaat. Aidil sendiri merasa heran, entah kenapa wanita yang dipilih pria untuk dijadikan pasangan sesaat selalu memiliki stereotipe atau kriteria cantik, tinggi dan langsing. Baginya, wanita dengan kriteria tersebut tidak pernah serius dalam berhubungan.

"Mungkin karena mereka sibuk mengurus dan menjaga penampilan," timpal Rendi.

"Mudah kok menyudahi hubungan dengan mereka, tanpa membuat patah hati, toh  masih banyak pria yang menginginkan mereka!" Sambung Johan.

Pengaruh Status Sosial

Di zaman modern ini ternyata masih banyak yang memegang teguh prinsip kasta atau sosial dalam cinta, contohnya saja Johan, di usianya yang masih mudah dia sudah berfikir mengenai status sosial dalam mencari cinta.

Mungkinkah seorang pengusaha ternama memiliki pasangan dari kalangan bawah? Atau hanya dalam telenovela saja kisah tentang pria kaya yang menikahi wanita miskin? Entahlah hanya takdir cinta yang bisa berbicara.

Sebenarnya bukan disengaja hal seperti ini terjadi. Seorang pria yang punya reputasi bagus di kantor, maupun karier sebagai artis ternama akan bergaul dengan orang-orang yang sederajat dengan mereka. Tempat hang out-nya pun berbeda dengan masyarakat kelas bawah. Jadi, entah untuk jangka panjang atau pendek, pria seperti itu akan memilih wanita yang biasa ditemuinya di tempat yang biasa mereka datangi.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pria lebih tertarik dengan wanita yang familiar dengannya.

Stereotipe Wanita Pilihan

Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Menjadi jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. (id.wikipedia.org)

Kenyataannya, stereotipe wanita yang ingin menjadi pasangan pria tampan dan pintar tidak semuanya cantik dan seksi. Bukan karena alasan bahwa Tuhan itu adil, ya! Namun wanita cerdas, berhati baik, serta pintar membawa dirilah yang mereka pilih jadi pasangan, untuk jangka panjang tentunya. Menurut psikolog di Yale University, "satu pasangan saling tertarik satu sama lain karena adanya faktor yang berlawanan, misalnya saja pasangan dengan sistem kekebalan tubuh yang berbeda cenderung saling tertarik, selain itu juga karena beda karakter, serta pandangan." Jadi jangan aneh jika Anda melihat banyak pasangan yang jika dilihat secara kasat mata tampak tidak cocok, baik dari segi fisik, maupun kepribadiannya. Justru menurut penelitian, perbedaan itulah yang membuat mereka menjadi cocok atau berjodoh.~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun