Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Alasan Bioetanol Menjadi Bahan Bakar Ideal Pembakaran Pada Mesin

21 Januari 2019   14:24 Diperbarui: 21 Januari 2019   14:24 5847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diketahui, hal utama yang diperlukan  suatu bahan  bakar adalah sifat pembakarannya dan hal ini biasanya diukur dengan bilangan oktan. Angka oktan ini adalah ukuran kecenderungan bahan bakar untuk mengalami pembakaran tidak normal yang timbul sebagai ketukan (knocking) mesin. 

Semakin tinggi bilangan oktan suatu bahan bakar, maka semakin kecil untuk mengalami ketukan dan semakin tinggi kemampuannya untuk digunakan pada kinerja yang tinggi tanpa mengalami ketukan. Fenomena ketukan pada mesin ini akan menimbulkan daya mesin bahkan menimbulkan kerusakan serius pada komponen mesin.

Dengan tingginya angka oktan yang dimiliki Bioetanol, ketukan pada mesin akan berkurang, sehingga pada saat pemakaiannya, Bioetanol dapat mengurangi kerusakan mesin, sehingga performa mesin kendaraan pun menjadi semakin baik serta menghemat konsumsi bahan bakar.

Mau bahan bakar mesin berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan agar performa mesin lebih optimal? Bioetanol jawabnya. Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi kepada pembaca bahwa dalam memilih bahan bakar bukan berdasarkan harga, namun kesesuaian dengan mesin kendaraan dan bilangan oktan.

***

Sebelum menutup tulisan ini, ada baiknya kita saksikan beberapa video yang menampilkan tentang Bioetanol sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Bensin dan Solar (Minyak Bumi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun