Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berpetualang di Jakarta, Makin Asik dan Dinamis Berkat Geliga Krim

9 Januari 2018   22:12 Diperbarui: 9 Januari 2018   22:48 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Pertama (28 Juni 2017)

 Monas

Monumen Nasional (Monas) di tengah kota Jakarta mengawali kekaguman saya ketika traveling hari pertama di ibu kota ini. Monumen ini berdiri tepat di tengah-tengah lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Di sekelilingnya ada taman yang mungkin luasnya berpuluh-puluh hektare. Saya sungguh asik berjalan-jalan di taman luas ini, apalagi ada dua buah kolam air mancur dan patung Diponegoro yang mengesankan mata. Oya di taman ini juga ada beberapa lapangan terbuka yang sepertinya cocok banget untuk olahraga.

Foto dok pri.
Foto dok pri.
Tidak cukup puas hanya berada di luar, saya pun masuk ke dalam yang ternyata ada beberapa ruang. Ada ruang kemerdekaan di mana saya dan pengunjung lainnya bisa mendengarkan rekaman suara presiden Soekarno saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Keren banget kan! Terus ada pula ruangan museum yang memperlihatkan berbagai koleksi replika perjuangan sejarah nasional.

Salah satu koleksi replika perjuangan sejarah nasional Foto dok pri.
Salah satu koleksi replika perjuangan sejarah nasional Foto dok pri.
Kemudian saya naik ke pelataran cawan dan juga puncak dekat dengan  api kemerdekaan. Keren banget! Dari sini saya melihat pemandangan dan situasi kota Jakarta yang luas, cantik dan megah.

Menikmati pemandangan dan situasi kota Jakarta yang luas, cantik dan megah (foto dok pri).
Menikmati pemandangan dan situasi kota Jakarta yang luas, cantik dan megah (foto dok pri).
Kala malam, diketahui jika Monas semakin memesona dengan warna-warni lampu yang menghiasi.

Mesjid Istiqal

Puas di Monas, saya pun pergi ke Mesjid bersejarah Istiqal sambil shalat dzuhur. Wow masjid ini besar dan mengagumkan! Kata orang-orang bisa menampung hingga 200 ribu jamaah. Di masjid ini juga terdapat kantor Majelis Ulama Indonesia.

Mampir di Mesjid Istiqal (Foto dok pri).
Mampir di Mesjid Istiqal (Foto dok pri).
Ademnya bisa shalat dzuhur di Mesjid bersejarah Istiqal (dok pri).
Ademnya bisa shalat dzuhur di Mesjid bersejarah Istiqal (dok pri).
Selesai shalat dzuhur, badan terasa gerah, kaki saya pun terasa pegal karena berkeliling Monas. Saya pun berganti baju, mengoleskan Geliga Krim pada bagian kaki dan punggung dan makan siang di salah satu kantin yang ada di seputaran masjid Istiqal. Soto Tangkar Betawi bersama dengan nasi putih yang ditaburi bawang goreng jadi pilihan santap siangku saat itu.

Foto dok pri.
Foto dok pri.
Setelah puas makan siang, kaki saya yang kembali enak melangkah untuk menegok beberapa gedung penting yang berada di sekeliling Monas seperti Istana Merdeka, Gedung Balai Kota,  dan Gedung DPRD.

Saya cukup lama memandang Istana Merdeka yang terletak di Jalan Medan Merdeka ini, entah kenapa? Mungkin karena disinilah menjadi kediaman resmi seluruh Presiden RI dan menjadi saksi bisu penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh pemerintah Belanda waktu itu.

Foto dok pri.
Foto dok pri.
Dari Istana Merdeka, saya beranjak ke Gedung Balai Kota yang terletak di Jalan Medan Merdeka bagian selatan. Saya pingin lihat seperti apa sih gedung yang menjadi pusat pemerintahan DKI Jakarta dengan segala pelayanan dan organisasi kemasyarakatan-nya ini!

Setelah itu saya juga tidak melewatkan untuk melihat gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang memang tak jauh dari gedung balai kota, tepatnya di Jalan Kebon Sirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun