Gresik, Jawa Timur -- Tim dosen Universitas Gresik kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program pengabdian kepada masyarakat di Desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan kelompok PKK dengan inovasi Ecosmart Farming yang mengolah limbah pembalut menjadi media tanam serta menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk peningkatan penyerapan karbon carbon capture. Kegiatan ini merupakan Program Kemitraan Masyarakat yang mendapatkan hibah pengabdian kepada masyarakat batch 2 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun pendanaan 2025.
Permasalahan limbah pembalut sekali pakai menjadi perhatian serius karena materialnya sulit terurai dan berpotensi menimbulkan pencemaran tanah maupun air. Inovasi yang diperkenalkan para dosen Universitas Gresik pada hari kamis,4 September 2025 ini hadir sebagai terobosan baru: limbah pembalut diproses secara aman sehingga dapat digunakan sebagai media tanam yang ramah lingkungan.
"Selama ini, sampah pembalut hanya dianggap limbah berbahaya yang harus dibuang. Padahal, dengan inovasi pengolahan tertentu, limbah ini dapat didaur ulang menjadi media tanam yang bernilai guna. Inilah yang kami sosialisasikan kepada ibu-ibu PKK agar mereka bisa menjadi motor penggerak  health community," ujar Ketua Tim Pengabdian, Lilis Fatmawati, S.ST.,M.Kes
Kegiatan ini dibantu oleh anggota tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari lintas disiplin ilmu yaitu Ikhtisholiyah,M.Si dari disiplin ilmu Teknik Sipil dan Didik Eko Rusmanto, ST,M.Kom, dari disiplin ilmu komputer. serta melibatkan 2 mahasiswa prodi ilmu keperawatan
Selain pengolahan limbah, tim juga memperkenalkan teknologi IoT yang diaplikasikan dalam monitoring lingkungan. Teknologi ini mampu mengukur kualitas udara, tingkat kelembaban tanah, serta kemampuan lahan dalam menyerap karbon. Data yang diperoleh menjadi dasar bagi masyarakat untuk mengelola pertanian dengan pendekatan modern sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Ketua PKK Desa Cerme Lor,Nur Farida, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai pengelolaan sampah, tetapi juga memberdayakan ibu-ibu agar lebih produktif. "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari program ini. Ibu-ibu PKK sekarang tidak hanya belajar mengolah limbah, tapi juga mengenal teknologi pertanian cerdas yang mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan," ujarnya.
Pemerintah Desa Cerme Lor juga turut menegaskan dukungannya. "Kami menyambut baik kerjasama dengan Universitas Gresik. Program ini bukan hanya membantu menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga membawa nilai tambah ekonomi dan lingkungan bagi warga desa," jelasnya.
Program pengabdian masyarakat ini juga selaras dengan visi pemerintah daerah dalam mengembangkan desa hijau dan sehat. Dengan adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Cerme Lor dapat menjadi model percontohan Ecosmart Village di Kabupaten Gresik.
Ke depan, Universitas Gresik berkomitmen untuk terus mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis inovasi lingkungan. Inovasi Ecosmart Farming di Desa Cerme Lor diharapkan menjadi pijakan awal dalam menciptakan desa-desa tangguh lingkungan yang tidak hanya sehat, tetapi juga berdaya secara ekonomi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI