Mohon tunggu...
Muhammad Ikhsan Hidayat
Muhammad Ikhsan Hidayat Mohon Tunggu... Seniman - Penulis lepas, Peneliti di Pon Pes Dar al-Qolam Semarang

Hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenang Syekh Ali Jaber, Pembela Agama yang Cinta NKRI

17 Januari 2021   06:51 Diperbarui: 17 Januari 2021   07:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2021, banyak tantangan ke depan yang akan dilewati. Namun semangat kita jangan sampai memudar, apapun itu, tetaplah kita hadapi. Ribut masalah vaksin covid-19 masih belum berakhir, ada yang pro, juga kontra. Kabar duka kembali muncul pada umat Islam Indonesia. Kali ini berita duka berasal dari Ali Saleh Muhammad Ali Jaber atau yang biasa dikenal Syekh Ali Jaber. Kepergiannya mengundang pilu mendalam bagi masyarakat Indonesia khususnya. Kita telah kehilangan salah satu ulama yang selama ini menjadi kebanggaan bersama.

Berawal dari foto beliau di berbagai media yang begitu cepat menyebar luas. Juga diketahui  dari unggahan di akun instagram ustad Yusuf Mansur, yang menyebutkan bahwa Syekh Ali telah meninggal. Sebelumnya(beberapa hari lalu), pendakwah kondang yang kini menetap di Indonesia, sempat dirawat di rumah sakit, namun takdir berkata lain. Ulama asal Madinah yang juga hafal Qur'an ini berpulang ke Rahmatullah pada Kamis 14 Januari 2021.

Kedatangannya ketika awal menginjakkan kaki ke Indonesia menjadi semangat baru bagi masyarakat saat itu. Bahwa kita dihadiahkan sesosok ulama sekaligus pendakwah yang sudah sedari kecil menjadikan al-Qur'an sebagai bagian dari hidupnya. Meskipun pada saat itu, kepindahannya ke Indonesia hanya berniat silaturahmi, sebab ia masih mempunyai keturunan Indonesia. Tak disangka, setelah beberapa lama menetap di Indonesia, kiprahnya dalam berdakwah semakin bersinar.

Penulis masih ingat betul ketika awal-awal Syekh Ali Jaber berdakwah. Tepatnya di salah satu stasiun televisi, ia menyampaikan ceramahnya, khas dengan logat ke-araban yang belum sempurna menggunakan Bahasa Indonesia. Materi yang disampaikan  dikemas dengan menarik, tak lupa al-Qur'an yang sudah dianggapnya sebagai sahabat sejak kecil menjadi sumber utama.

Ia pun dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hingga dipenuhi jadwal yang padat untuk berdakwah ke berbagai tempat, kesana kemari, hingga ke penjuru negeri. Warga negara Indonesia (WNI) pun menjadi status Kewarganegaraan Syekh Ali Jaber setelah beberapa tahun menghabiskan waktu di Tanah Air. Hingga pada akhirnya, setelah menikahi salah seorang perempuan, semakin meyakinkannya, bahwa Indonesia menjadi pilihan untuk menjalani hidupnya sampai akhir hayat.

Tak asing lagi, Syekh Ali juga berdakwah di media sosial seperti Instagram dan YouTube, mengundang banyak followers dan viewers. Dari situlah namanya semakin terkenal. Tak ketinggalan, selain berpindah dari satu tempat ke tempat lain, untuk berdakwah, ia juga aktif dan rutin mengisi dakwah ataupun kajian di beberapa channel Televisi Nasional.

Mengingat kembali kejadian yang juga sempat menggemparkan Indonesia kala itu. Yakni penusukan yang dilakukan oleh salah satu warga tak dikenal kepada Syekh Ali Jaber. Saat itu, Syekh Ali sedang mengisi suatu pengajian di Bandar Lampung pada 13 September 2020. Sungguh, kejadian yang tak seharusnya terjadi. Pelaku penusukan pun ditangani oleh pihak yang berwajib. Dari kejadian ini, Syekh Ali justru mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa berwaspada. Tapi yang membuat terheran-heran, selepas kejadian itu, ia tidak menuntut hukuman untuk pelaku.

Terlepas dari itu semua, ibrah yang bisa kita ambil dari Syekh Ali yakni metode dakwah yang ia berikan. Dengan pembawaan yang jauh dari penyampaian kasar, keras, menghujat. Tapi dengan penuh kesantunan, kelembutan dan kedamaian. Itulah yang menjadi ciri khasnya. Juga tetap memegang teguh prinsip dakwah dengan baik. Sebagaimana dalam surah an-Nahl 125,

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhnmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

Ulama ini patuh dicontoh, karena demikianlah yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia sekarang. Sosok Syekh Ali telah pergi ke Rahmatullah. Hal lain yang membuat hati saya menjadi terenyuh ialah, Syekh Ali yang Berasal dari Madinah hingga menutup usia di Indonesia. 

Betapa bangganya Ia ketika telah resmi dinyatakan sebagai warga negara Indonesia. Ia berharap bisa menjadi kaffah Indonesia nya, juga bisa berkontribusi bagi agama dan juga bangsa. Sebab ada amanah besar dari situ. Nama baik akan diemban dari kepercayaan tersebut. Banyak pelajaran dan tauladan yang bisa kita petik darinya, khususnya dalam memperkuat kehidupan beragama dan bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun