aku tak akan meninggalkanmu
di sisi musim mana pun
tak juga pada separuh Juni yang basah
katamu
tapi aku melihatmu
melintasi sore yang lain
mengakrabi debu-debu yang beterbangan
dengan daun-daun yang fasih meranggas
lalu berserak di jalan keheningan
tanpa sempat kurangkum sebagai kehilangan
sedang hatimu yang sedingin malam
masih mencari mimpi-mimpi yang ganjil
setelah pagi menyengketakan tidurmu
yang tak pernah setebal abu-abu lisong
di asbak perdebatan
tak juga sepekat kopi-kopi senyap
di cangkir yang kehabisan percakapan
dan aku masih mengingatmu tanpa jeda dan akhir
meski kau telah memilih tenggelam di satu musim
lalu bahagia dalam peluk mimpi yang lain
aku tetap akan mengingatmu
sebab kutahu, dengan atau tanpa kepulanganmu
seluruh musimku tetaplah merindu
Martapura, 26 Juni 2020