Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Semaian Air Mata dan Doa

28 Januari 2020   18:33 Diperbarui: 28 Januari 2020   18:26 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com

bersilir-silir angin memairi malam
menyusuri pori-pori yang basah
setelah bertikai dengan hujan
lantas di kaki-kaki cuaca
kita dipertontonkan sebuah almanak yang teramat usang
tentang hikayat-hikayat lampau
bahwa dahulu hujan hanyalah sebuah derai bahagia
dari beranjaknya kemarau yang telah menguras peluh kita

dan kini berbeda, siklus-siklus berantakan
sebab kita berada pada gradasi hari yang asing
di mana catatan musim tak lagi terbaca
anomali diorama pedesaan
terpampang di beranda kita
terjerat dalam perluasan lahan
dan keserakahan tangan-tangan kuasa
sehingga kita hanya bisa melihat
tanah-tanah kering yang dibenam banyak genangan
juga pohon-pohon kuyup yang didera kehausan

Namun, meski semua kearifan nyaris tinggal cerita
setidaknya kita masih menyimpannya
dalam beragam perkamen asa
bahwa suatu saat benih-benih harapan
akan tumbuh menjulang
di antara semaian air mata dan doa

Angsana, 28 Januari 2020

Dokumentasi Kombatan
Dokumentasi Kombatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun