Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta-fakta Menarik tentang Vladimir Lenin

16 Januari 2020   04:05 Diperbarui: 16 Januari 2020   04:51 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vladimir Lenin. (britannica.com)

Vladimir Lenin, tokoh Revolusioner Komunis Kebangsaan Rusia ini bernama asli Vladimir Ilyich Ulyanov yang kemudian lebih dikenal dengan Lenin. Adalah politikus dan teoritikus politik berkebangsaan Rusia. Ia merupakan tokoh paling berpengaruh dan menjadi tokoh penting yang membawa Rusia ke dalam ideologi komunis.

Hingga saat ini, ia masih menjadi salah satu tokoh dunia yang paling kontroversial dalam sejarah manusia. Namanya dikenal sebagai arsitek sekaligus penggerak Revolusi Bolshevik pada Oktober 1917.

Ia juga dikenal sebagai penganut setia ideologi Karl Marx dan telah ikut menyumbangkan gagasan politiknya dalam pemikiran Marxis yang disebut sebagai Leninisme. Jika digabung dengan teori ekonomi Marx, gagasannya dikenal dengan sebutan Marxisme--Leninisme.

Dalam filosofi Marxis, Leninisme merupakan bagian dari teori politik organisasi demokratis suatu partai politik revolusioner dan pencapaian demokrasi langsung kediktatoran proletariat sebagai awal dari sosialisme.

Namun, dari sekian banyak fakta di balik nama besarnya itu, berikut fakta-fakta menarik mengenai bapak komunis Uni Soviet, Vladimir Lenin.

Pernah Dikeluarkan dari Perguruan Tinggi

Lenin kena Drop Out (D.O) dari Universitas Kazan pada Desember 1887, karena ikut ambil bagian dalam sebuah aksi protes mahasiswa terhadap kekaisaran Rusia. Namun beruntung, Lenin akhirnya mendaftar dan diterima sebagai mahasiswa eksternal di Universitas St.Petersburg.

Ia menamatkan studinya di sana pada tahun 1891 dan kemudian bekerja menjadi pengacara sebagai upaya untuk merongrong kekaisaran Rusia yang dianggapnya harus ditumbangkan.

Merasa Lebih Marxis dari Karl Marx

Meski menjadi pemuja dan pengkut setia Karl Marx, Lenin berani mengklaim bahwa paham Marxisme-nya yang ia sebut Leninisme lebih benar dari Karl Marx si pencipta sosialis itu sendiri. Padahal, dirinya hanya pengekor dari pencetus Das Kapital, sebuah buku gagasan Karl Marx yang digunakan sebagai pedoman bagi tokoh-tokoh komunis di seluruh dunia.

Sehingga pada akhirnya, kebanyakan orang mengenal Vladimir Lenin sebagai pencetus Komunis era kini.

Saudaranya Dieksekusi Mati 

Kakaknya Lenin, Alexander Ulyanov harus dieksekusi mati di tiang gantungan oleh aparat kekaisaran Rusia, karena ikut terlibat dalam sebuah konspirasi untuk membunuh Tsar Alexander III pada Maret 1887. Alexander sempat mengajukan permohonan ampun kepada kaisar dan meminta belas kasihan demi ibunya.

"Kesehatan ibu saya sudah memburuk dalam beberapa hari terakhir, dan jika hukuman mati saya dilaksanakan, itu akan menjadi guncangan yang serius baginya dan bisa mengancam hidupnya," tulis Alexander.

Permohonan itu tidak dipedulikan oleh Tsar. Sehingga Alexander tetap digantung pada bulan Mei 1887.

Dibuang ke Siberia

Usai menerbitkan esai Marxis pertamanya yang berjudul What the "Friends of the People" Are and How They Fight the Social-Democrats pada tahun 1894, Lenin melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman dan Swiss untuk bertemu muka dengan kaum revolusioner yang sepemikiran dengannya.

Namun, sekembalinya ke Rusia, ia dibekuk saat menangani perilisan surat kabar Marxis dan dijebloskan ke penjara selama satu tahun sebelum akhirnya dibuang dan diasingkan ke Siberia selama tiga tahun.

Meski dalam pengasingan, Lenin masih diberi kebebasan untuk berjalan-jalan, menulis, berburu dan berenang di Sungai Yenisei. Kemudian pada tahun 1898 ia menikahi Nadezhda, seorang Marxis yang juga diasingkan.

Hingga Pada tahun 1900, Lenin akhirnya mendapat izin dari pemerintah Rusia untuk meninggalkan Siberia. Namun dia memilih tetap berada di luar negeri selama 17 tahun, dan hanya kembali sebentar pada tahun 1905 dalam pemberontakan revolusioner yang gagal.

Tidak Nasionalis

Saat Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, hanya Lenin dengan faksi Bolsheviknya yang tidak mendukung upaya perang yang dilakukan oleh negaranya. Ia berharap Rusia mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, agar mencoreng nama baik Kaisar Tsar Nicholas II.

Bahkan dikabarkan bahwa Lenin menerima bantuan keuangan dari salah satu musuh Rusia yaitu Jerman di saat inflasi besar-besaran di Rusia. Pasukan Rusia terus mengalami kekalahan, karena kurangnya bahan persedian pangan. Sehingga Tsar Nicholas II dipaksa untuk turun takhta pada Maret 1917. Dan harapan Lenin terwujud.

Hal ini kemudian dimanfaatkan Lenin dengan baik. Ia beserta partainya melakukan kudeta yang disebut Revolusi Bolshevik untuk merebut kekuasaan dari pemerintah sementara dan membentuk pemerintahan baru.

Meragukan Stalin sebagai Penerusnya

Setelah Lenin mengangkat Stalin menjadi sekretaris jendral Partai Komunis pada April 1922, Lenin menyesali keputusannya. Ia menggambarkan Stalin sebagai orang yang terlalu keras. Oleh sebab itu, Stalin harus diganti dengan seseorang yang lebih sabar, lebih setia, lebih hormat dan lebih memperhatikan kawan-kawannya, tidak berubah-ubah dan sebagainya.

Dalam suratnya ia menuliskan, "Kegagalan ini, menjadi semakin tak tertahankan di kantor sekretaris jenderal," tulisnya. 

Bahkan dalam surat terpisah, Lenin malah menuduh Stalin telah berani memanggil istrinya lewat telepon dan melakukan pelecehan padanya. Namun pada saat itu untuk ketiga kalinya ia menderita stroke, hingga tidak dapat berbicara.

Setelah kematian Lenin, Stalin menang dalam perebutan kekuasaan dan kemudian menjadi salah satu diktator paling terkenal di abad ke-20.

Jasadnya dimumifikasi

Lenin mengalami koma berminggu-minggu, hingga kemudian meninggal dunia pada 21 Januari 1924 di dacha Gorki. Disebabkan oleh penyakit pembuluh darah yang tidak dapat disembuhkan.

Ribuan pelayat berbondong-bondong datang, melewati peti mati yang terbuka. Jasad Lenin tidak dikubur, tetapi dibalsem dan diawetkan. Sejak saat itu, tubuh mumi Lenin dipajang untuk dipamerkan sebuah bangunan dalam kompleks Lapangan Merah Moskow sebagai sebuah simbol Uni Soviet. Namun saat Perang Dunia II berlangsung, jasadnya dipindahkan ke Siberia selama empat tahun.

Referensi: 1, 2, 3, 4

Semoga bermanfaat
Wassalam

Dokumentasi Kombatan
Dokumentasi Kombatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun