Aku kembali
Merenangi ladang diksi
Di savana linimasa yang begitu sibuk
Dengan hiruk-pikuk beragam rutuk
Berharap
Menemukan pelampias
Apa-apa yang menjadi bias
Pias hati terpapas oleh sesuatu yang tak beralas
Sejenak aku lesap
Dalam beranda jiwa-jiwa yang sekarat
Berserak menceramahi sepi
Yang katanya telah terlampau sudi membangkaikan hati
Lalu,
Shit!!
Tanpa sengaja aku lepas kendali
Ikut mengumpati hal-hal hening yang mereka sebut sepi
Ah, apakah ternyata aku juga membenci sepi?
Tidak,
Aku hanya larut dalam suasananya
Meski terkadang sepi merupa jarak tak bertepi
Namun jenteranya adalah legitimasi
Bahwa hati dan rindu telah tergenapi
Oleh serentang masa
Di mana kau bisa menimbang dan memantaskan rasa yang ada
Banjarmasin, 24 Agustus 2019