Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Sumpah Pemuda dan Alat Perjuangan

28 Oktober 2022   03:31 Diperbarui: 28 Oktober 2022   03:41 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melihat pentingnya literasi untuk memajukan pengetahuan dan memperluas jangkauan kaum Bumiputera (bukan terbatas pada kelompok bangsawan), maka Tirto Adi Suryo mencetak surat kabar mingguan "Medan Priyayi" tahun (1909-1912).

Pada tahun 1911 Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam. Oleh H.O.S. Tjokroaminoto pada tahun 1912 diubah menjadi Sarekat Islam.
Sementara Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadyah.

Ketika mengenyam pendidikan di Belanda Tan Malaka pada tahun 1925, menulis buku "Naar de Republiek", gagasan cita-cita membangun sebuah Republik. Kemudian menulis buku kedua "Massa Actie" tahun 1926.

Pada tahun 1926, Hasyim Asy'ari dan beberapa tokoh ulama mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).

Sementara Sukarno semasa mengenyam pendidikan di Bandung pada tahun 1926 menyampaikan gagasannya dengan artikel pada surat kabar "Soeoleh Indonesia Moeda", dengan judul "Nasionalisme, Islam dan Marxisisme".

Untuk menyatukan beragam gagasan pemikiran dalam satu tujuan mencapai cita-cita bangsa maka dilaksanakan Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926.

Kongres Pemuda I menghasilkan keputusan penting yakni:
 
1) Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita seluruh pemuda Indonesia
2) Seluruh perkumpulan pemuda berupaya untuk menggalang persatuan organisasi pemuda dalam suatu wadah
3) Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia

Dalam pengaruh tekanan kolonialisme Belanda maka kelompok terdidik Hindia (Bumiputera) mulai berani mempopulerkan identitas baru "Indonesia" maka pada tahun 1926, Perhimpunan Hindia diganti menjadi Perhimpunan Indonesia yang kemudian menjadi organisasi politik dan tahun 1927 Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Kemudian dilaksanakan Kongres Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tanggal 30 Agustus - 2 September 1928.
PPKI dibentuk sebagai wadah semua kekuatan politik termasuk pemuda.

Sebagai tindak lanjut dari hasil keputusan Kongres Pemuda I untuk memperkuat persatuan dan merumuskan cita-cita bangsa maka dilaksanakan Kongres Pemuda II pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.

Atas persetujuan Mohammad Hatta dan Sukarno maka Sugondo Djojopuspito terpilih menjadi Ketua Kongres Pemuda II.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun