Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Optimisme "Merdeka" 77 Tahun Republik Indonesia

17 Agustus 2022   16:23 Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam situasi "krisis pangan dan energi" pemerintah antisipasi meningkatnya inflasi akibat terganggunya rantai pasok dan gejolak di dalam negeri dengan mengalokasikan Rp 502 triliun untuk subsidi BBM, LPG dan Listrik untuk rakyat.

Belanja Negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp 3.041,7 triliun yang meliputi, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 2.230,0 triliun, serta Dana Transfer Daerah Rp 811,7 triliun.

Nah yang menarik bahwa pemerintah masih tetap berkomitmen dengan visinya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini terlihat dari porsi alokasi APBN 2023 yang berpihak kepada kebutuhan dasar rakyat yakni di sektor pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, dan infrastruktur.

Anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp 608,3 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 479,1 triliun, infrastruktur Rp392,0 triliun dan anggaran kesehatan sebesar Rp169,8 triliun.

Sementara pendapatan negara pada tahun 2023 dirancang sebesar Rp 2.443,6 triliun.
Sehingga defisit sebesar Rp 598,2 triliun atau 2,85% terhadap PDB.
 
Defisit tersebut akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal.
Nah disinilah salahsatu instrumen berupa "hutang" yang sering dijadikan alat agitasi dan propaganda sesat yang cenderung hoax digunakan oleh "oposisi" yang tidak mau tahu perbedaan hutang produktif dengan hutang konsumtif.

Peringatan 77 Tahun Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka


Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang memasuki 77 tahun bertema "Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat".

Sesuai undangan peringatan detik-detik Proklamasi sebenarnya pukul 10:00 namun undangan dianjurkan pukul 07:30 sudah memasuki tribun undangan.

Peringatan kali ini terasa seperti pelaksanaan sebelum pandemi Covid namun dengan kewajiban undangan telah divaksin Booster dan menggunakan masker.
Atmosfir kemeriahan perayaan kali ini begitu terasa, mengingat kurang lebih ada 2000 undangan yang tidak lagi mengikuti secara virtual/daring.
Baik tribun utama penuh oleh undangan pejabat negara dari menteri hingga eselon 1, mantan presiden dan wakil presiden, duta besar dan pimpinan lembaga, TNI dan Polri.

Undangan dari masyarakat umumpun memenuhi tribun khusus untuk masyarakat di zona barat lapangan Istana Merdeka. Ya.....untuk kali pertama kembali pelaksanaan tatap muka setelah masa pandemi tahun 2020 dan 2021.

Diawali dengan penampilan lagu Pancasila Rumah Kita, Tanah Air, lagu-lagu daerah yang diiringi paduan suara Gita Bahana Nusantara lalu success story dari Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudoyono (SBY), mantan Wapres Try Sutrisno, Hamza Haz, Jusuf Kalla, Boediono melalui Videotron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun