Mohon tunggu...
Ike Septian Hertanti
Ike Septian Hertanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNIKAL

Bismillahirahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pendidikan Kesehatan Remaja Selama Pandemi Covid-19

21 Januari 2021   09:56 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:17 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum berakhir. Upaya promotif dan pencegahan penularan Covid-19 gencar dilakukan. Lalu siapa sajakah yang terdampak pandemi ini? Tentunya seluruh masyarakat dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Remaja menjadi salah satu kelompok yang terdampak pandemi Covid-19. 

Menurut WHO, remaja sedang berada dalam masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa dengan rentang usia 12 sampai 24 tahun. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020 jumlah remaja sebesar 67.268.900 jiwa. Sebagian besar dalam kelompok remaja masih bersekolah namun dari jumlah tersebut ada sekitar 4,4 juta anak-anak dan remaja berusia 7-18 tahun masih tidak bersekolah dilansir dari laman Unicef Indonesia.

Apa dampak yang dirasakan remaja selama pandemi Covid-19 ini? 

              Karena pandemi Covid-19, terjadi perubahan pada sistem pendidikan di Indonesia dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19. Kegiatan pembelajaran jarak jauh ini dirasa memiliki banyak kendala. Selain itu, banyak remaja yang memilih putus sekolah karena dampak dari Covid-19 ini. 

Pembelajaran secara daring ini, menuntut siswa untuk menghabiskan banyak waktu dirumah. Banyak kendala yang dirasakan seperti kurang pahamnya materi yang disampaikan guru, mengalami kejenuhan belajar karena hanya di rumah, merasa stress karena tugas dirasa terlalu sulit. Dukungan lingkungan sekitar juga diperlukan seperti dukungan dari orang tua dan orang terdekat untuk memotivasi dalam belajar. Sayangnya, masalah muncul dikalangan remaja selama masa pandemi.

Apa saja masalah yang muncul dikalangan remaja selama pandemi Covid-19 ini?

Remaja rentan terkena masalah psikologis

             Menurut data Wahana Visi Indonesia tentang Studi Penilaian Cepat dampak Covid-19 dan Pengaruhnya Terhadap Anak Indonesia, menyebutkan bahwa ada 68% anak memiliki akses belajar daring dan sebaliknya ada 32% anak tidak mendapatkan akses belajar daring sehingga harus belajar sendiri. Presentase anak tidak bisa mengatur waktu belajar sebanyak 37%, kesulitan anak dalam memahami pelajaran sebanyak 30% dan ada 21% anak yang tidak memahami instruksi dari guru. Selain itu, 47% anak merasa bosan dirumah, 35% merasa ketinggalan dalam belajar, 15% anak merasa dirinya tidak aman. Dari data ini, terlihat jelas bahwa kesehatan jiwa anak dan remaja perlu diperhatikan.

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

             Dimasa pandemi seperti ini, penggunaan internet dikalangan anak sekolah sangat dibutuhkan karena tuntutan untuk belajar daring. Namun, terdampak dampak negatif dari penggunaan internet pada remaja selama masa pandemi salah satunya adanya kekerasan gender berbasis online yang banyak dialami oleh remaja perempuan. 

Kekerasan ini berbentuk kekerasan seksual yang difasilitasi teknologi, penyebaran konten seksual, balas dendam dengan pornografi. Di lansir dari laman Dw.com, sebuah survei dari Plan International dengan melibatkan anak perempuan usia 14 sampai 25 tahun sebanyak 14.000 anak di 22 negara termasuk Indonesia memperlihatkan bahwa sebanyak 50% dari partisipan mengalami pelecehan online dimana terjadi di platform media sosial facebook (39%), instagram (23%), whatsapp (14%), snapchat (10%), twitter (9%) dan tiktok (6%). Selama masa pandemi, remaja diharapkan dapat bijak menggunakan media sosial untuk menghindari perilaku kekerasan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun