Mohon tunggu...
Ike Aprillina
Ike Aprillina Mohon Tunggu... Belajar Menulis #tulisanikemy

#tenangtapimenghantam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ancaman Lirih untuk Kau yang Tinggi Hati

25 September 2025   17:57 Diperbarui: 25 September 2025   19:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan kau kira langit akan selalu menyapamu;
ketika engkau menabur dingin pada hati yang percaya.
Ada waktu yang mengukur setiap sisi angkuhmu
diamnya bukan lupa, melainkan persiapan badai.

Dengar: tangan yang tega menorehkan luka tak akan bebas,
waktu menulis hukumnya di halaman yang tak kau baca.
Setiap kata yang kau lempar sebagai penghinaan
akan kembali sebagai sunyi di ruangmu sendiri.

Kau kira tinggi hati itu perisai dari penyesalan?
Tuhan butuh sedikit waktu untuk menunggu permainanmu usai.
Mereka yang kau buang akan hidup dengan pelan namun pasti,
seperti bara yang merangkak, tidak berteriak tetapi membakar.

Kelak, saat senyummu memerlukan cermin,
cermin itu akan memantulkan sepi yang kau rawat sendiri.
Jangan salahkan angin bila ia menutup pintumu
kau sendiri yang menabur pedih pada hati yang tulus.

Dan ketika topengmu jatuh, jangan harap ada tangan yang menolong;
kau akan menemukan kerajaanmu sunyi

itu hanya gema dari perbuatanmu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun