Hai,
Selamat datang kembali
Yang tak sempat tersenyum simpul
Kini bahagia menjelang sore hari
Yang tadi sempat redup berkaca-kaca
Sekarang tak lagi bersbunyi
Sempatlah aku memohon agar jangan menangis
Sampai ujung siang tak kau hiraukan
Nyatanya kau hanya bersandiwara
Kini kau menjelma kuning jelita tanpa setetes air mata
Akan ku terbangkan layang-layang
Sebagai hadiah untukmu
Terimakasih karena kau tak jadi mengguyurku
Di saat aku mencari sesuap nasi untuk anak-anakku
Hingga kini aku pulang
Kau berubah rupa merah mega
Ku letakkan seteguk dahaga
Ku bentangkan sekujur duka
Bersahabat dengan kau tak kunjunglah nestapa
Sayup-sayup ku redupkan cahaya mata
Engkaupun sama bak kopyah dilema
Terperanjatlah aku
Lantunan dari surau telah memanggilku
Merangkaklah aku
Menuju sebab adanya kau dan aku
Ku ucapkan jumpa di nanti lagi
Dengan wajah berseri sedari pagi
Memwsona di pipi kanan kiri
Hingga buruh tani tak gundah lagi.