Ternyata Cha Eun-woo punya kembaran lain ortu yak, ehehehe. Â Ya siapa lagi kalau bukan Hwang Min-hyun. Â Saya sadarnya ketika aktor yang tergabung dalam boyband NU'EST itu berperan menjadi Seo-yul di "Alchemy of Soul."
Nah, sekarang makin kelihatan kemiripannya dengan Eun-woo apalagi ketika menjelma menjadi anak SMA lengkap dengan rambut poninya. Â FYI, wajah Eun-woo sendiri kabarnya menjadi patokan operasi plastik di Korea loh. Â Laaahh, jadi ngomongin oplas.
Di drama yang mulai tayang tanggal 24 Januari 2025 ini, Min-hyun yang telah berusia 29 tahun itu memerankan seorang remaja bernama Yoon Ga-min yang insecure karena punya bokap pintar yang menjadi seorang dokter.
Hal inilah yang membuatnya memiliki cita-cita dapat kuliah di universitas impiannya. Â Namun, sayangnya dalam segi akademik ia termasuk anak yang kureng banget braaayy.
Sepanjang perjalanan karirnya bersekolah dari SD sampai SMP, dengan gegap-gempita ia belajar mati-matian bahkan mamaknya sampai memanggil guru les privat segala. Â Namun, prestasi akademiknya tetap melehoy, peringkatnya selalu gak jauh-jauh dari ranking 2 terbawah. Â
Mamaknya sendiri sih santuy, gak memaksa Ga-min untuk menjadi anak pintar bin cerdas, blio hanya ingin cowok berkecemete itu jauh dari segala hal yang berbau kekerasan. Â Mungkin sang mamak agak-agak trauma ya mengingat mantan mertuanya dulu adalah bos mafia, eh.
Selama di SMP, Ga-min keukeuh ingin punya kelompok belajar, namun semua teman-temannya gak ada yang mau menerimanya karena ia rada-rada once bin tiga bit gitu deh.
Suatu hari saat sedang desperado, kupingnya yang lentik itu mendengar pembicaraan teman-temannya, bahwasannya bila ingin lolos ke perguruan tinggi mending masuk ke STM Yusung saja karena saingannya lebih sedikit.
Yakan namanya juga STM, orientasinya langsung kerja jadi gak banyak yang akan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi otomatis saingannya gak bakalan riuh-rendah seperti di SMA.
Bagaikan perasaan Angga Yunanda yang menemukan belahan hatinya dalam diri Shenina, Ga-min dengan suka cita mendaftar di sekolah itu. Â Etapi ternyata isi sekolah itu bujung-buneh barbarnya. Â Dah lah, Han Seo-jun and the genk mah kalah lah dalam keahlian membully dibanding siswa-siswa jamet di sekolah Yusung itu.
Namun, etos belajar Si Ga-min ini level dewa Zeus banget, ia keukeuh dapat memiliki study group alias kelompok belajar yang setidaknya dapat membantunya keluar dari jerat kebodohan.
Kalau saya sih yes banget lah ya dengan bocah ini. Â Saya demen banget melihat binar matanya ketika menatap buku catatan matematika milik Se-hyun. Â Ya, bagaikan menemukan jarum yang hilang di tumpukan jerami yang menggunung.
Ga-min yang cute tapi culun ini gak berjuang sendirian membuat kelompok belajar tapi didukung oleh guru baru bernama Bu Han-kyung yang ternyata memiliki misi tersendiri. Â Untuk mewujudkan hal tersebut, paduka wakasek memberi syarat bahwa kelompok ini harus mengumpulkan 4 anak lagi untuk dapat membuat kelompok belajar dan memiliki ruangan sendiri.
Sistem pencarian anggota study group melalui sorotan mata. Â Menurut Ga-min, sorotan mata anak yang mau belajar berbeda dengan yang tidak. Â Namun, pencarian berdasarkan sorotan mata tidak mendapatkan hasil. Â Adegan pencarian melalui tatapan mata ini sungguh komedi.
Kerjaan anak-anak STM Yusung ini kalau nggak bikin onar, merokok, ya berantem satu sama lain demi mengamankan ranking pertarungan di salah satu aplikasi tarung yang bukan drajat bikinan Pi Han-wul and the genk.
Pi Han-wul, siapa lagi ini siih?
Eits, dia ini anak pentolan genk Yeonbaek. Â Tampan, tenang, pintar, tapi kejam.
Nah, bocah-bocah STM itu nyatanya banyak yang berkarir menjadi anggota genk. Â Bayangkan, menjadi gengster kok pilihan karir. Â Ya gimana ya, mungkin agar bisa menyalurkan hobi mereka yang bar-bar dan tentu saja mudah mendapatkan uang. Â Yesung sendiri memang terafiliasi dengan Yeonbaek di mana ada istilah anggota genk cadangan. Â
Manusia dianugerahi kekuatan otak dan otot. Â Nah, kebetulan Ga-min ini kuat di otot. Â Saat SMP, sambil terus berharap ada yang mau menerimanya dalam kelompok belajar, ia dengan pertolongan pamannya yang misterius bagai benda dibalik tirai itu berlatih bela diri, dari tangan kosong sampai pakai nunchaku a la Bruce Lee, kya...kya...
Si paman pengangguran ini menjadi salah satu hal yang bikin penasaran sampai akhir, lha wong tampil hanya sebatas baju trening doang. Â Mending lah kalau hanya kelihatan bibir sepotong atau dua lubang hidung seperti di kuis "Berpacu dalam Melodi" Om Koes Hendratmo yakan, bisa agak nebak-nebak. Â Lha ini, trening lagi trening lagi!
Etapi, nggak apa-apa, yang penting sang paman bisa membuat jagoan kita menguasai jurus-jurus terlarang yang menghebohkan dari nomor 1 sampai 10, sekaligus bisa memikul semen bersak-sak dengan gaya abang-abang tukang siomay.
Min-hyun ini keren banget loh, demi memerankan Ga-min, ia menggeber dirinya selama 8 bulan untuk belajar ilmu beladiri. Â Tak ayal karakter Ga-min yang jago bak-bik-buk masuk banget ke dalam dirinya.
Kekuatan otot Ga-min tak usah diragukan lagi. Â Ia bisa rolling di udara ketika berjibaku dengan teman sekelasnya, Lee Hyun. Â Ia juga bisa mendarat sempurna ketika meloncat dari lantai 3 sekolahnya. Bak-bik-buk, jangan ditanya lah, dah kaya perpaduan Jackie Chan dan Bruce Lee.
Scene yang saya sukai adalah ketika ia tengah berada si perpustakaan dan seorang kakel malah ingin ngajak berantem alih alih mendaftar ke kelompok belajar. Â Ga-min hanya berkelat-kelit sana-sini tapi malah bikin si hyung tepar kena jedot pintu lemari. Â Epik.
Akhirnya setelah usaha sana-sini, Â Ga-min dan si ranking 2, Â Se-hyun dapat merekrut 3 lainnya yaitu cewek jago beladiri, Ji-wu, Â si rambut merah Lee-jun, dan Hee-won, cewek cute lemah-lembut.
Persoalan mulai muncul ketika Se-hyun kena bully bocah rambut belah dua yang suweer daah kayak udah tuwir banget penampakannya (jadi inget bocah-bocah badung di "Weak Hero Class"). Â Hal ini mau tidak mau melibatkan Ga-min sehingga ia harus melanggar jam malam yang ditetapkan oleh ibunya.
Pindah sekolah adalah konsekuensi yang harus ditelan Ga-min. Â Saat akan mengurus tetek bengek kepindahannya inilah scene-scene heroik muncul termasuk tendangan dollyeo chagi mamaknya Ga-min.
STM Yusung yang punya julukan "sekolah untuk para kriminal masa depan" ini memang bak "neraka" bagi anak-anak yang ingin belajar, pihak sekolah pun sudah susah untuk memperbaiki keadaan, tapi apakah Ga-min dan teman-temannya menyerah begitu saja?
Bagi penyuka drama-drama sekolahan, "Study Group" bisa menjadi salah satu pilihan tontonan menarik. Â Drama yang diadaptasi dari weebtoon karya Shin Hyung-wook yang berjudul sama ini memiliki 10 episode yang padat.
Persona kartun dari masing-masing pemerannya sangat kuat. Â Castingnya cocok sekali apalagi si rambut merah Lee-jun dan sohib Han-wul, Ma Min-hwan yang diperankan oleh Baek Seo-ho. Â
Tak hanya kisah dan casting-nya, saya juga menyukai opening title drama ini, goresan gambar a la webtoon berpadu dengan lagu milik Matthew & Gunwook ZB1 yang berjudul "Back Packer" memberi aura pembukaan yang penuh semangat. Â Ya, sesemangat Ga-min dalam membentuk kelompok belajar.
Sepanjang episode saya dibuat takjub karena ternyata sesusah itu bagi seseorang yang ingin belajar. Â Ya, hanya ingin belajar loh ya bukan ingin yang tidak-tidak.
Oleh karena itu usaha lima anak ini patut diacungi jempol untuk membuat kelompok belajar di dalam "neraka" yang penuh dengan gejolak. Â Mereka bahu-membahu mengenyahkan segala gangguan agar tercipta suasana belajar yang nyaman demi kehidupan yang lebih baik.
Benar apa yang dikatakan kakeknya Sun-cheol, "Ketika seseorang berhenti belajar maka berhenti pula hidupnya."
Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI