Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Sempat Dituduh sebagai Band Pemuja Bunuh Diri, My Chemical Romance Kembali dengan "The Foundation of Decay"

15 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 17 Mei 2022   21:11 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My Chemical Romance. Sumber: creativedisc via reprise records

Berbicara tentang musik emo tak akan lepas dari band asal New Jersey, My Chemical Romance atau Mychem.  Saking kentalnya darah emo di band yang berdiri tahun 2001 ini membuat mereka dijuluki dengan band penguasa kegelapan emo.

Emo sendiri berasal dari kata Emotive Hardcore atau Emotion Hardcore yang merupakan turunan dari beberapa musik bawah tanah seperti indie rock dan punk rock.  

Ciri khas dari musik yang muncul sejak tahun 70-an ini adalah lirik ekspresif nan emosional yang berisi pengakuan diri.  

Beberapa dekade berlalu, emo pun berkembang sedemikian rupa, baik di sisi musik pun gaya yang ditampilkan oleh para pengusungnya.

Akan halnya Mychem menjadi salah satu band emo yang menyemarakkan dunia musik di awal tahun 2000-an.  Band yang telah merilis 4 album studio ini awalnya terdiri dari Gerard Way dan drummer, Matt Pelissier.  Tak lama Ray Toro pun direkrut sebagai gitaris kemudian bassist Mikey Way dan gitaris Frank Lero menggenapi.

Awalnya band yang berdiri karena terinspirasi dari peristiwa WTC 9/11 itu bermain-main di ruang underground namun kemudian menemukan jalannya di musik emo yang melibatkan genre punk, hardcore, dan heavy metal yang kemudian mendominasi album debutan mereka yang rilis tahun 2002 silam "I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love"."

Namun demikian, lambat laun musik mereka  berubah menjadi lebih gelap dan suram seperti yang terpapar di album "Three Cheers for Sweet Revenge " yang rilis tahun 2004 lalu.

Album kedua mereka ini sukses di pasaran, nomor-nomor seperti "I'm Not Okay (I Promise)", "Helena", "The Ghost of You", dan "Thank You for the Venom" menarik banyak pendengar.  

Album"The Black Parade " yang rilis di tahun 2006 menampilkan lagu "Welcome to Black Parade" yang langsung menjadi nomor satu di tangga lagu Inggris saat itu.  Nomor dengan semangat "Bohemian Rhapsody" ini merupakan album berkonsep dengan "The Patient" sebagai tokoh utamanya.

Empat tahun kemudian "Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys" rilis.  Tak seperti 3 album sebelumnya, album keempat ini terdengar lebih ngepop, ngepunk, ngalternatif dengan bebunyian glam rock dan sentuhan new wave.

Walaupun digadang-gadang sebagai band emo sejati, nyatanya Mychem memiliki musik yang lebih kompleks.  Mereka memberi sentuhan kontemporer pada lagu-lagunya yang dipengaruhi oleh band-band besar seperti Queen, Alice in Chains, dan Smashing Pumpkins.

Setelah mengalami tahun-tahun yang menyenangkan, dengan mengejutkan mereka menyatakan vakum pada tahun 2013. Pada sebuah kesempatan Way yang merupakan komikus "The Umbrella Academy" ini menggambarkan ketenaran sebagai sesuatu yang traumatis terlebih bagi band emo yang selalu difitnah oleh khalayak sebagai pemicu krisis kesehatan mental para remaja.

Betapa media telah membuat Way dan teman-temannya terpojok. Pada tahun 2008, Mychem dikaitkan dengan seorang remaja berusia 13 tahun, Hannah Bond yang tewas bunuh diri.  Media telah berhasil menggiring opini bahwa musik yang dicintai Hannah telah membuatnya melakukan hal mengerikan tersebut.

Mychem dituduh memproduksi nada-nada kematian dan distempel sebagai band "pemuja bunuh diri."  Hal inilah yang setidaknya menjadikan para penggemar Mychem yang kerap disebut The Armies, The Killjoys atau MCRmy ini berada dalam masa-masa sulitnya.

Seorang penggemar Mychem asal Lancester dipukuli sampai mati oleh gerombolan orang tak dikenal.  Sementara itu tiga remaja lainnya dipukuli dengan sadis di Mexico City bagian utara.

Menyadari ketidakberpihakan media karena kasus-kasus mengerikan itu membuat Mychem memberi tanggapan bahwa mereka merupakan band yang anti kekerasan dan bunuh diri.  

Way dan kawan-kawan menyatakan bahwa pada dasarnya lirik-lirik lagu mereka berisi harapan, keberanian, dan tentang menemukan kekuatan di masa-masa sulit.  Mereka mewakili para remaja yang kerap dilanda depresi dan keterasingan.  

Di antara semua kampanye negatif media yang membabi-buta, Mychem tetap memperlihatkan ketangguhannya demi para penggemar.  Ya, sudah selayaknya idola dan penggemar untuk saling mendukung.

Setelah beberapa tahun tak terdengar beritanya, pada tahun 2020 Mychem memberi kabar kepada para penggemarnya akan adanya tur reuni, namun karena pandemi Covid-19 melanda mereka memundurkan jadwalnya pada tahun 2022 ini.

Ya, tahun 2022 ini menjadi tahun yang istimewa bagi Mychem karena akhirnya mereka dapat merilis single baru berjudul "The Foundation of Decay."  

Lagu berdurasi 6 menit ini berkisah tentang perjalanan band dan bagaimana waktu berlalu.  Nomor yang sempat menggemparkan para penggemar karena rilis tanpa aba-aba itu disajikan dengan sentuhan emo yang penuh perasaan dengan percikan rasa metal dan punk yang diisi vokal dramatis Way.

Rilisnya lagu ini menunjukkan bahwa My Chemical Romance tetap bersemangat untuk memproduksi sesuatu yang baru walaupun sempat vakum selama bertahun-tahun lamanya.

Sekian.

Referensi : the guardian, wallofsoundau, wearethepit, paragram, popbuzz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun