Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Dracula dalam Budaya Pop, dari Horor sampai Komedi

18 November 2021   11:15 Diperbarui: 21 November 2021   08:02 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keanu Reeves dan Gary Oldman dalam film horor legendaris Bram Stokers Dracula (1992).| Sumber: American Zoetrope via Kompas.com

Saya paling gak suka nonton film horor, apalagi film horor Indonesia karena setan-setannya sudah pada kenal semua eh maksudnya serasa dekat gitu tapi gak sok kenal sok dekat juga sih.

Lha ya iya, dari mbak kuntilanak yang cetar membahenol, sundel bolong, genderuwo, pocong, kuyang, leak, wewe gombel, jenglot, sampai tuyul dan Mbak Yul, eehhhh.

Nah, ada pengalaman yang bikin saya menjadi males nonton film horor negeri ini yaitu ketika pada suatu masa saya selalu dibayang-bayangi oleh makhluk menyeramkan yang sosoknya tiba-tiba nongol di jendela. Hal ini terjadi setelah saya melihat sebuah adegan menghororkan dalam sebuah film Indonesia dengan judul yang tak saya ingat lagi.

Saat itu saya masih kecil tapi bukan balita atau batita juga kali ya. Nah, setiap 17 Agustusan selalu ada layar tancep alias misbar yang menghadirkan dua film Indonesia. Kebetulan saat itu tak ada angin tak ada gerimis jadi acara nonton film rame-rame pun dihelat dengan gegap-gempita namun apesnya filmnya adalah film horor.

Saya tak ingat apakah itu filmnya Bude Suzana atau bukan tapi yang pasti ada adegan di mana sosok menyeramkan yang katanya bernama Dracula itu mejeng di jendela ingin memangsa sang tokoh utama.

Entah butuh berapa kali purnama saya akhirnya bisa melupakan adegan menyeramkan itu. Nah, dari situlah saya gak suka nonton film horor terkhusus dari Indonesia, meriang!

Kini saya suka kepikiran, Dracula yang dulu nongol di film misbar itu apakah imporan dari Transylvania atau dari mana, secara makhluk jadi-jadian di Indonesia kan gak punya silsilah kekerabatan dengan Dracula. Ah tapi sudahlah, mungkin dulu itu ada Dracula yang nyasar terus diajakin main film di sini, ya kan?

Ilustrasi : alternativemovieposters.com
Ilustrasi : alternativemovieposters.com

Dracula merupakan sejenis vampir yang gemar menyedot darah mangsanya untuk bertahan hidup, mungkin dia satu kingdom dengan nyamuk, eh.

Nah, bila vampir merupakan tokoh dalam banyak cerita rakyat maka Dracula adalah tokoh fiksi rekaan Bram Stoker dalam novelnya yang rilis tahun 1897 bertajuk "Dracula."

Walaupun Dracula adalah murni tokoh fiksi namun penulis asal Dublin, Irlandia ini menamai karakter populernya ini dengan nama orang sungguhan yang memiliki selera gila-gilaan akan darah yaitu Vlad III a.k.a Pangeran Wallachia alias Vlad The Impaler.

Ya, demi mempertahankan kekuasaannya Vlad III sering kali membunuh musuhnya dengan cara menusukkan mereka hidup-hidup ke tiang pancang. Konon, Sang Vlad kerap mencelupkan rotinya ke dalam darah sebelum mengonsumsinya, hiiy syerem.

Selama berkuasa, diperkirakan ia telah mengeksekusi musuhnya dengan genre tusuk pancang sekitar 40-100 ribu orang dan karena kebengisannya itulah ia kerap disebut Vlad Dracula. 

Kata Dracula atau Draculea sendiri dalam bahasa Rumania kuno adalah anak laki-laki dari Vlad Dracul (Vlad II) sedangkan dalam bahasa Rumania moderen dapat berarti "iblis" atau pun "naga."

Walaupun terinspirasi dari Vlad III namun nyatanya antara Vlad Dracula yang riil dan rekaan tidak memiliki banyak kesamaan. Menurut Florin Curta, profesor sejarah abad pertengahan dan arkeologi dari University of Florida, Dracula-nya Bram Stoker berkait erat dengan Transylvania namun yang ada dalam dunia nyata tidak memiliki apapun di sana walaupun sang ayah memiliki tempat tinggal di Sighisoara.

Vlad Dracula rekaan di kemudian hari telah mengilhami kurang lebih 200 film dari horor sampai komedi. Nah, kalau nonton film Dracula mah gak seserem nonton film horor Indonesia dong secara tempat asalnya di belahan bumi lain.

Gak ada jurusnya seorang Count Dracula iseng datang ke negara bagian kelima apalagi hanya karena gabut. Eh lagi pula ya kalau blionya ke sini tetap saja harus melengkapi diri dengan berbagai dokumen seperti paspor dan kartu vaksin, heaaaa.

Dracula itu menyeramkan apalagi bila sudah mengeluarkan taringnya yang runcing dengan leleran darah di sekitar bibirnya namun secara umum selain kuat dan cerdas, Dracula pun merupakan sosok tampan, modis, dan cool.

Saya sendiri hanya mengenal beberapa film tentang Dracula, dan beberapa di antaranya memang tampil menawan.

Bela Lugosi - Dracula 

Bela Lugosi|denofgeek.com
Bela Lugosi|denofgeek.com
Film Dracula zaman nenek moyang kita yang entah seorang pelaut atau bukan ini menjadi film Hollywood pertama yang bertema Dracula.

Bela Lugosi memerankan Dracula baik di panggung teater maupun dalam film layar lebar. Menariknya, pria berdagu belah ini dimakamkan dengan memakai setelan Dracula saking nempel citra Dracula-nya.

Bela Lugosi sangat terkenal di dunia per-Draculaan, dalam film animasi Transylvania, nama Bela disematkan menjadi tokoh antagonis yang merupakan tangan kanan Vladimir "Vlad" Dracula, ayah dari Dracula.

Klaus Kinski - Nosferatu The Vampyre 

Klaus Kinski|screenrant.com
Klaus Kinski|screenrant.com
Nosferatu artinya vampire dalam bahasa Rumania. Ia berasal dari roh anak haram.

Dalam film ini, Klaus Kinski sangat cucok meong memerankan Count Dracula dengan kepala plontosnya. Wajah Jermannya yang dingin dengan dua gigi (taring?) yang nongol di depan sangat pas menjadi gambaran sang pangeran kegelapan.

Film ini terdiri dari dua versi yaitu Inggris dan Jerman.

Garry Oldman - Bram Stoker's Dracula 

Garry Oldman|sundaypost.com
Garry Oldman|sundaypost.com
Pemeran Sirius Black dalam film Harry Potter ini tampil dalam banyak gaya dari mata merah menyala, sensual, rapuh bagai tikus di Nosferatu, serta berbaju besi ala Vlad The Impaler. Dracula yang juga tampil dengan topi tinggi dan kacamata ala John Lennon ini memiliki emosi, gairah, dan kesedihan.

Disutradarai oleh Francis Ford Coppola, film yang di dalamnya terdapat Winona Ryder, Anthony Hopkins, dan Keanu Reeves ini pun dapat menyabet 3 penghargaan Oscar untuk best costume design, best sound effects editing, dan best make up.

Dalam film ini, Oldman berbicara dengan 5 bahasa yaitu Latin, Rumania, Bulgaria, Inggris, dan Yunani serta hobi berbisik dan mendesis bagai Nagini eh atau Gollum ya?

Leslie Nielsen - Dracula : Dead and Loving It

Leslie Nielsen|Twitter Framefound
Leslie Nielsen|Twitter Framefound
Film ini pada dasarnya merupakan parodi Dracula karya Tod Browning (1931) yang memiliki banyak ruang kosong sehingga dengan sangat mudah diisi dengan lelucon konyol ala Mel Brooks.

Dracula versi Leslie Nielsen adalah sosok tua yang tidak tahu apapun dalam kehidupan modern dan bagaimana berprilaku dalam masyarakat.

Duo Leslie Nielsen dan Mel Brooks menjadikan film komedi ini konyol-konyol menggemaskan. Rating filmnya bolehlah rendah namun Dracula versi Nielsen ini memiliki gaya yang membuat banyak orang tertawa termasuk gaya rambutnya yang bagai sasak emak-emak rempong saat mau kumpul-kumpul arisan.

Gerard Butler - Dracula 2000

Gerard Butler|billblume.wordpress.com
Gerard Butler|billblume.wordpress.com
Sebelum menjadi ksatria perkasa dan bemper para presiden, Bang Gery adalah sosok Dracula bertampang manis yang ngaku-ngaku sebagai Judas Iscariot. Sosok Dracula milenial ini konon terpaksa menghabiskan waktu selama dua ribu tahun sebagai vampir karena membarter temannya kepada otoritas Romawi untuk beberapa keping perak.

"Dracula 2000" yang berlatar tempat di New Orleans ini diproduseri oleh Wes Craven yang juga memproduseri 2 film Dracula lainnya yaitu "Dracula II : Ascenssion" dan "Dracula III : Legacy."

Bila ditilik-tilik, Bang Gery ini gak ada pantes-pantesnya jadi Dracula karena terlalu cute bagai anggota boyband.

Dominic Purcell - Blade : Trinity

Dominic Purcell|fanshare.com
Dominic Purcell|fanshare.com
Bang Dom ini saya kenal di film seri "Prison Break" di mana ia berperan sebagai kakandanya Michael Scofield. Nah, gak di film layar lebar atau serial, bentukan pria bertubuh besar ini sama saja, gak ada yang manglingi. Mungkin dia salah pilih MUA, heuheu.

Dracula versi filmya Wesley Snipes ini mungkin menjadi versi Dracula terburuk yang pernah ada. Dracula bernama Drake itu adalah nenek moyang seluruh vampir, ia memiliki otot di mana-mana, gemar marah-marah, dan tentu saja menggeram.

Drake dibangunkan oleh vampir modern dengan harapan dapat membangun kembali dominasi vampir. Nah, mungkin ya karena dibangunkan oleh vampir modern membuat tampilan Drake melenceng dari Dracula klasik.

Luke Evans - Dracula Untold 

Luke Evans|screenrant.com
Luke Evans|screenrant.com
Kisah "Dracula Untold" mengikuti kisah asal Dracula ketika Pangeran Vlad bertransformasi menjadi Dracula. Ia menyimpan baju naga ala Gary Oldman setelah menusuk banyak orang untuk menyelamatkan beberapa lainnya dan berharap tidak akan menggunakannya lagi.

Namun, tiba saatnya ia harus tawar-menawar kembali dengan Master Vampire untuk mendapatkan kekuatannya sebagai cara melindungi putranya yang akan direkrut menjadi prajurit untuk berperang. Ia pun mendapatkan kekuatan super seperti halnya berubah menjadi gerombolan kelelawar kecil dan penyembuhan luka yang cepat. Film ini penuh kontroversi di mana tokoh Dracula yang sesat dijadikan superhero.

Walaupun filmya gak begitu "wah" namun penampilan Luke Evans sebagai pangeran kegelapan terasa sangat pas.

Dunia animasi pun mengenal Dracula loh. Ya, film animasi layar lebar berjudul "Hotel Transylvania" adalah salah satunya. Dracula di film anak-anak ini tampil komedi. Adam Sandler menjadi pengisi suara sang Dracula, tak heran tampangnya pun terjeplak di wajah tokoh animasi itu terutama garis senyumnya.

Vlad, Dracula, Mavis|hoteltransylvaniafandom.com
Vlad, Dracula, Mavis|hoteltransylvaniafandom.com
Ada Count Dracula adapula Count Duckula. Yap, Count Duckula merupakan film animasi anak-anak yang berkisah tentang petualangan Count Duckula dalam rangka mencari kekayaan dan kepopuleran.

Count Duckula|featuredamination.com
Count Duckula|featuredamination.com
Sesuai dengan namanya Count Duckula adalah sosok bebek hijau pendek dengan rambut hitam belah tengah dan berbicara dengan aksen Amerika alih alih Inggris di mana film ini diproduksi. Count Duckula tidak memiliki taring dan seorang sebebek vegetarian.

Tak hanya animasi, Count Dracula pun menjelma menjadi boneka hidup yang lucu di panggung hiburan "Sesame Street" namun namanya berubah menjadi Count Von Count. Sesuai dengan namanya, Dracula satu ini sangat gemar berhitung, lha signature greeting-nya aja berbunyi "They call me the Count because I love to count things."

Jauh sebelum tampil friendly, Si Count ini dulu kerap menggila sambil tertawa bila telah selesai menghitung dibarengi dengan guntur petir kilat dan suara organ menyeramkan dengan nuansa warna gloomy.

Lalu ia pun melesat pergi sambil menutupi wajahnya dengan jubah hitamnya. Nah, karena hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi anak-anak maka Count Von Count selanjutnya tampil dengan lebih ramah dengan aksen dan tawa serak ala Bela Lugosi.

Count Von Count|bbc.com
Count Von Count|bbc.com
Count Von Count merupakan salah satu tokoh Dracula favorit saya, bila ada dia acara berhitung pun akan lancar jaya, lalu apalah artinya kalkulator dan sempoa.

Sekian.

Referensi bacaan : livecience, cnn, villainfandoms, infoplease, nerdist, screenrant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun