Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Dr. Martens, dari Sepatu Kelas Pekerja Menjadi Ikon Budaya Populer yang Tak Lekang oleh Masa

11 Oktober 2021   11:50 Diperbarui: 12 Oktober 2021   06:34 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Klaus Martens dan Herbert Funck|Northamptonshoes

Viv Albertine digadang-gadang menjadi wanita pertama yang memadukan gaun dengan docmart.  Albertine merupakan personil The Slits dan teman dekat bassist band punk, Sex Pistols, Sid Vicious.  Ia mengungkapkan bahwa Vicious kerap membuatnya berada di tengah perkelahian, itu lah sebabnya ia mulai mengenakan sepatu tangguh bergaya maskulin tersebut.  Selain punk, docmart pun kembali bersinar walaupun dalam gelapnya komunitas Goth.

Docmart seri Sex Pistols|Tone Deaf
Docmart seri Sex Pistols|Tone Deaf
Pada pertengahan tahun 1980-an, band-band punk Amerika mulai mengadakan tur konser ke Inggris dan mereka pulang dengan menenteng sepatu docmart sebagai cendera matanya.  

Alas kaki ini pun segera populer di Amerika terlebih ketika telah dijual di negara itu dan dikenakan oleh para personil band  pengusung aliran grunge yang tengah naik daun seperti Pearl Jam, Nirvana, Soundgarden, The Melvins, dan Alice in Chains.  Docmart segera menjadi ciri khas dari penganut aliran musik ini berpadu dengan jeans robek dan kemeja flanel.

Di Inggris sendiri, aliran britpop mulai meraja dengan band-band seperti Blur, Pulp, Suede, dan Oasis.  Dan docmart masih menjadi pilihan untuk tampilan semi formal dan modis dari anak-anak muda kelas menengah seperti halnya personil Blur,  Damon Albarn, Graham Coxon, Alex James, dan David Rowntree.

Blur|Ilustrasi : Enbrogue
Blur|Ilustrasi : Enbrogue
Tanpa musik docmart hanya akan menjadi sepatu pekerja.  Komunitas musik telah membuat docmart tak terpisahkan dengan mereka.

Setelah mengalami masa kejayaan yang cukup lama, pada pergantian milenium docmart mengalami penurunan penjualan bahkan Griggs and Co pun kolaps yang mengakibatkan mereka harus menutup hampir semua pabriknya.  

Tak dinyana, mereka akhirnya bisa bangkit kembali dengan melakukan revitalisasi branding yang menghubungkan mereka dengan para desainer global seperti Vivienne Westwood dan Jimmy Choo.  Docmart tak hanya menjadi sepatu pekerja lagi namun secara resmi mendefinisikan dirinya sebagai item fashion.

Sejak saat itu, docmart kembali ke jalurnya  dengan kebangkitan merek mereka.  Konsep ekspresi diri, kebebasan berpikir,  dan pemberontakan merupakan inti dari identitas docmart.

Akan halnya kesederhanaan, kepraktisan, daya tahan, dan kenyamanan menjadikan sepatu docmart ideal dipakai dalam segala cuaca dan medan.

Hingga kini, docmart masih bertahan dengan segala keunggulannya terlebih setelah berkolaborasi dengan merek-merek besar seperti Stussy, Marc Jacobs, dan Supreme.

Sekian.

Referensi bacaan : The rake, Heddels, Fabrik, dan The Londoner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun