Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bertanam di Pekarangan Rumah, Minim Modal Hasil Lumayan

31 Juli 2021   22:35 Diperbarui: 3 Agustus 2021   03:00 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun memegang teguh dua prinsip ekonomi yang berkata, "dengan modal sekecil kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu" dan "dengan modal tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar besarnya." 

Pohon Pisang | Dokumen Pribadi
Pohon Pisang | Dokumen Pribadi

Berbagai macam tanaman di pekarangan rumah saya itu bermodal minim sehingga hasil yang didapat pun sifatnya tertentu, ya lumayan lah dapat menyelamatkan saya dan para tetangga kala membutuhkan.

Pohon Kersen yang Nempel di Tembok Tetangga | Dokumen Pribadi
Pohon Kersen yang Nempel di Tembok Tetangga | Dokumen Pribadi

Nah, bila tanaman yang ada di pekarangan depan dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa perawatan ekstra, maka yang ada di pot sedikit berbeda, harus ada yang disiapkan seperti:

  1. Pot, beli yang murah, meriah, dan awet (monmaap maruk). Biasanya pot plastik hasil daur ulang dengan model sederhana enggak njlimet bagaikan loyang Bavaria. Selain pot, talang air PVC dan ember plastik bekas pun dapat dimanfaatkan.
  2. Tanah lembang. Ini penting karena pot kan harus diisi tanah. Di daerah saya, tanah yang terkenal cucok untuk bertanam adalah tanah lembang. Untuk mendapatkannya, enggal usah hiking ke Jayagiri, masuk Goa Belanda dan Jepang, atau mengamati bintang di Bosscha dulu. Oh tentu saja tidak, tapi cukup membeli di tukang tanaman dengan harga 5 ribu per karungnya.
  3. Pupuk kompos. Pupuk ini bisa dibeli dengan harga 14 ribu per 5 kilo atau apabila ingin gratisan, ya tinggal buat sendiri aja dari sisa-sisa sampah organik dapur.
  4. Pupuk kandang atau kotoran embek. Nah, kalo ini sih mending beli aja yang siap pakai gitu harganya 25 ribu per 5 kilonya.
  5. Peralatan menanam, seperti cangkul kecil dan sekop kecil yang harganya sekitaran 15 ribuan.

Bahan dan Perlengkapan Berkebun | Dokumen Pribadi
Bahan dan Perlengkapan Berkebun | Dokumen Pribadi

Setelah semua perlengkapan ada, saatnya bertanam. Bibit tanaman dalam pot didapat dari berbagai macam cara, seperti:

Cabai
Tanaman cabai ini hasil limbah dapur. Biasanya bila beli cabai di pasar selalu saja ada yang busuk. Nah dari pada dibuang ke tempat sampah, mending di buang ke pot yang sudah diisi tanah plus pupuk. 

Beberapa kali menanam cabai versi begini hasilnya lumayan juga buat bikin sambal terasi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tomat
Sama dengan cabai, pohon tomat ini hasil lemparan tiga angka limbah dapur. Tomat yang dihasilkan biasanya kecil-kecil tapi, lumayan buat bikin sambel atau bahan tambahan sayur bening.

Tomat dan Kunyit | Dokumen Pribadi
Tomat dan Kunyit | Dokumen Pribadi
Kunyit dan Jahe
Nah, kalau kunyit dan jahe ditanam dari rimpangnya. Dua bumbu dapur ini jarang digunakan, jadi bila beli banyak di pasar hasilnya pada bertunas dengan sendirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun