Mohon tunggu...
Ika Windiarti
Ika Windiarti Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga, yang saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di bidang Electrical Engineering, di salah satu Universitas di South Australia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Australia Vs Indonesia, Persepsi Masyarakatnya ttg Obesitas / Kegemukan

15 Agustus 2010   00:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimana kabarnya sekarang, makin gemuk aja.. udah makmur nih.. atau kasihan ya.. pak itu, makin kurus aja..

Inilah kebanyakan pandangan orang indonesia tentang gemuk dan kurus. Seakan-akan gemuk di asosiasikan dengan kehidupan yang makmur dan sukses. Sedangkan kalau kurus berarti dalam keadaan susah atau terjepit ekonomi atau penyakitan. Sebetulnya pandangan ini sangat wajar terjadi di indonesia, karena indonesia bukanlah negara yang termasuk negara yang penduduknya mengalami tingkat obesitas yang tinggi. Lihat aja sekarang persoalan di indonesia masih bergelut sekitar cabe merah, beras, daging yang tarafnya masih untuk perut. Walaupun hampir semua orang tahu kegemukan atau overweight bahkan obesitas adalah sumber penyakit, dari diabetes, jantung dan yang lain2. Penyakit kronis yang gak ada obatnya. Diperkirakan beberapa tahun mendatang penderita Diabetes di kota-kota besar di indonesia akan meledak. Dimana masyarakat di perkotaan mengalami perbaikan income tapi di iringi dengan pola hidup yang tidak sehat. Bagaimana dengan di Australia, Perang melawan kegemukan dan obesitas adalah musuh bersama. Bagaimana tidak antara pendapatan/ income dengan harga di pasar benar2 melebihi kebutuhan. Harga coklat cadburyy, bunga kol, apel/kg, snack, minuman softdrink mulai $0.99 alias 99 cent. Menurut riset dari salah satu universitas di australia banyak orang asia, timur tengah mengalami diabetes setelah menetap di australia. Ibarat kata biasa susah di negeri asalnya begitu sampai sini semuanya alias apa saja pengen di makan semua.... Australia rangking 8 di dunia penduduknya mengalami tingkat obesitas alias kelebihan berat badan. Makanya kalau disini orang-orang yang bisa menjaga ideal berat badan, perut rata alias tidak buncit, selalu nge-bike atau jogging bahkan diet teratur termasuk orang-orang yang luar biasa. karena mampu melakukan hal tersebut ditengah-tengah godaan lidah dan kemampuan $$ dollar yang luar biasa untuk memanjakan lidah. Makanya semua produk makanan di australia WAJIB mencantumkan berapa Calories, kandungan gula dll jika memakan produk tersebut. Dan berapa porsi untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya hanya sebagai contoh : keripik kentang (Chips) dengan memakan 11 keping berarti telah memenuhi 10% kebutuhan kalori anda ( ini semua terncantum dalam setiap produk makanan) Pola kesehatan di negara maju seperti australia sudah mencapai tahap PENCEGAHAN, dimana pemerintah berusaha mencegah rakyatnya sakit. melalui pengaturan pola makanan, dan situasi kota yang mengharuskan penduduk lebih banyak berjalan kaki dan bersepeda. Sedangkan di Indonesia pola kesehatan pada taraf MENGOBATI. sehingga kesadaran untuk menjaga kesehatan sangatlah kurang. Bike to Work, kayaknya sudah memasyarakat di australia. Jangan heran di kantor ada parkir khusus sepeda. Tour De France banyak atlit dari australia. Seorang teman indonesia kita ajak ke sebuah kantor akuntan publik di adelaide, dia terheran-heran lihat karyawan disana, rata-rata badannya seperti Atlit semua "Ideal kearah kekar". Ini pusat bina raga atau kantor akuntan... Seorang teman (Orang Oz/aussie), makan siang sebatang wortel, 1 buah apel dan segelas susu terkadang mixed sama selembar roti low fat. Jadi ingat teman di indonesia yang gak bisa makan kalau gak ketemu nasi. Nasi 3x sehari bisa dibayangkan tuch... Kandungan Gula dalam nasi luar biasa untuk memicu diabetes, apalagi dimakan malam hari... Ingat Body Clock sebuah acara di australia yang mengatakan menjelang malam badan kita siap untuk tidur bukan untuk makan.. Nggak heran alat2 olahraga di indonesia mahalnya selangit, Obat2 nature seperti Fish oil dan lain harganya juga benar2 selangit. Karena masyarakat belum teredukasi dengan baik mengenai pola hidup sehat dan bahaya penyakit seperti DIABETES, JANTUNG dll akibat kegemukan. Sekedar kesimpulan dari saya sebagai penulis yang bermukim di adelaide, australia. kita akan concern sama masalah ini kalau kebutuhan primer kita sudah terpenuhi. Wajar masyarakat australia peduli masalah ini, dan sudah seharusnya masyarakat perkotaan di indonesia yang sudah pada obesitas alias kegemukan juga saatnya mengubah pola hidup. TAPI.... bagi masyarakat miskin, pedesaan di indonesia tanggapannya kira2 seperti ini.. "Mas saya jangan disuruh olah raga karena setiap hari saya jalan kaki ke sawah 5 KM, macul di sawah saban hari.. kalo pola makan gak usah di kasih tahu lagi.. wong kadang2 makan.. kadang gak ada yang dimakan" Wajar persepsi kebanyakan orang indonesi "Badan gemuk" artinya sudah makmur dan sukses... he..he... Selamat berolahraga dan pola hidup sehat.. (Tulisan ini dimuat juga di Blogspot milik suami saya)


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun