4. Politik yang tak bisa diceritakan secara detail
Tak semua dan tak banyak masyarakat yang melek politik. Salah satunya di bagian cerita ini. Namun karena saya tidak bisa menceritakan secara eksplisit, inti ceritanya adalah, masih banyak masyarakat di desa yang melakukan pilihan untuk menentukan pemimpin dalam jangka waktu yang tidak cukup satu dua tahun, tapi dengan pertimbangan balas budi.
Dan itulah yang saya temukan pada banyak masyarakat desa. Bagi mereka, hidup mereka tak bergantung pada siapa pemimpinnya. Di suruh nyoblos A sebagai balas budi, ya sudah, nyoblos saja.Â
Toh mereka bisa makan atau tidak ya tergantung usaha mereka di sawah, atau hewan-hewan ternak yang mereka pelihara. Berpikir dengan sesimpel itu.
Debat calon pemimpin di televisi, jejak catatan apa yang sudah pernah dilakukan calon pemimpin, janji ke depan saat jadi pemimpin akan melakukan apa, tak ada dalam kamus pikiran mereka dalam memertimbangkan ketika akan masuk bilik pemilihan pemimpin.
Menjadi operator mesin EDC nyatanya memang membuat saya jadi punya banyak cerita. Melihat wajah kebanyakan masyarakat desa itu seperti melihat wajah anak-anak yang tidak usah dilihat dengan banyak persepsi. Yang ada di kepala begitu sedehana, dan itulah yang mereka tunjukkan dalam sikap dan tutur kata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI