Mohon tunggu...
Ika Marwah
Ika Marwah Mohon Tunggu... Freelancer - Aku ingin terbang, tetapi tak punya sayap. Maka, kubiarkan kata-kata menjadi bulu-bulu emas dan pena menjadi sayap yang menerbangkan.

Show don't tell. Action, wait, and see because anything flow like water. Step by step no instant.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selekung Ingatan

22 November 2018   08:10 Diperbarui: 22 November 2018   08:17 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkembang malam
Bertahtalah gelap paling memikat
Di mana menemukan ingatan menjadi teramat nikmat
Untuk sekedar diwarnai lalu perlahan dikulum
Merah, putih kemudian hitam

Malam ini, puisi puisi menjelma jerat
Mengikat merah yang nyala
Merah yang dahulu membakar keegoan kering di sudut pertemuan kita

Aku pun menemukan
Sajak sajak tak jarang menjelma pendingin
Membekukan kebulatan rasa
Memampatkannya, hingga menjadi lengkung
Putih, sesabit senyuman yang langit di bibirmu

Dan terakhir kali
Hitam kembali membungkus segala kenang
Sebab, di satu waktu kutemukan selengkung sabit lain
Di balik wajah purnamamu

Na, 092015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun