Mohon tunggu...
Ika Lutfia Fitriani
Ika Lutfia Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bangkitlah apapun keadaannya.. Karena kesuksesan itu berawal dari kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hal Indah yang Saya Dapatkan Selama Perkuliahan 1 Semester

29 Mei 2022   14:18 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:37 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tak teras sudah 1 tahun saya belajar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Banyak sekali pengalaman yang sudah saya dapatkan selama 2 semester ini. Apalagi pengalaman saat melakukan tugas kewarganegaraan yang membutuhkan banyak praktek langsung. 

Maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang refleksi diri saya terhadap pembelajaran kewarganegaraan yang di bimbing oleh bapak edi purwanto, M. SI selama semester ini. Saat pertama kali saya di beri tugas oleh beliau untuk menceritakan kisah dari salah satu teman sekelas saya. 

Nah dari ini saya bisa belajar dari pengalaman hidup teman saya, saya juga bisa lebih dekat dengannya dan mengetahui apa yang belum saya ketahui sebelumnya seperti mulai dari flashback saat pertama kali bertemu. Ternyata kesan yang dia  dapatkan saat pertama kali melihat saya yaitu katanya dulu saya itu orangnya jutek dan pendiem. 

Tapi saya tidak tersinggung kok bahkan hal itu bisa membuat saya tertawa karena memang Benar sih saya memang orangnya sulit buat berinteraksi terhadap orang baru untuk itu saya butuh beberapa waktu untuk terbiasa.

Tugas selanjutnya dan seterusnya yaitu disuruh wawancara ke berbagai tempat. Awalnya memang terasa berat, cape karena selain butuh tenaga juga membutuhkan modal untuk kesana kesini melakukan tugas wawancara yang memang tempatnya agak jauh dari asrama yang saya tempati. 

Tapi lama kelamaan saya mulai mengerti dan menikmatinya. Karena rasa lelah, capek itu dapat terbayarkan dengan adanya pengalaman dan nilai kebersamaan. Jujur saya orangnya memang agak interovet jadi saat disuruh pertama kali melakukan tugas wawancara saya merasa bingung melakukannya. Untungnya saya dekat dengan salah satu teman sekelas saya. 

Jadi dia yang mengajak teman-teman lainnya untuk melakukan tugas wawancara bersama. Karena jika kita melakukan tugas wawancara ini bersama-sama selain bisa menghemat biaya juga akan lebih menyengkan. 

Nah dari sini saya menjadi lebih terbuka dan mulai menikmati nilai kebersaman. Dan saya akhirnya mengerti bahwa, beliau menyuruh kami melakukan tugas wawancara agar kami bisa dekat dengan masyarakat sekitar dan mengambil pengalaman dari mereka.

Hal-hal yang memberi kesan pada saya yaitu yang pertama  saat disuruh wawancara ke tempat ibadah orang non islam.  Saat itu saya pergi ke greja dan klenteng yang ada di kota malang untuk mewawancarai pemimpin disana. Dan ternyata saat di sana kami disambut dengan baik dan hangat oleh pemimpinnya. 

Nah dari situ saya belajar tentang toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Selain itu saya juga bisa belajar tentang filosofi, budaya, dan nilai-nilai dari agama mereka. Semua itu adalah pilihan kita tidak bisa memaksa dan menilai karena semua orang memiliki hak masing-masing untuk menetukan kehidupan mereka sesuai dengan kepercayaan masing-masing.  

Pelajaran kedua yang dapat saya ambil yaitu saat disuruh wawancara untuk mengetahui tradisi menjelang ramadhan di daerah masing-masing. Nah berhubung saat itu saya masing di kota malang, maka dari itu saya pergi ke salah satu masjid untuk mencari takmir atau sesepuh disana untuk bertanya. Sesampainya disana ternyata masjid tersebut dikunci jadi saya bertanya kepada masyarakat sekitar dimana letak rumah sesepuh disana. 

Dan warga mengarahkan saya kerumah bapak ridwan yang merupakan takmir dan sesepuh disana. Bapak ridwan ini berusia 90 tahun dan tinggal seorang diri dirumah sederhananya. Walaupun begitu rumah bapak ridwan terlihat sangat rapi. Banyak sekali hal-hal yang saya dapatkan ketika bertemu beliau.  

Seperti beliau bercerita tentang Tradisi menjelang lebaran yaitu megengan dan kehidupan beliau pada saat zaman dulu saat masih duduk dibangku sd sampai kuliah. Ternyata diumur yang sudah terbilang sepuh ini beliau masih mengingat semuanya bahkan beliau juga bisa bahasa inggris, jepang, bahasa indonesia, dan bahasa jawa. 

Dan alhamdulillahnya beliau juga sudah pernah haji selama 2 kali dan umroh selama 12 kali. Beliau juga penah merasakan duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas Malang yaitu  sekarang terkenal dengan sebutan universitas brawijaya. Jadi saya bersyukur sekali telah di pertemukan oleh sosok yang hebat seperti beliau.

Selanjutnya hal penting yang dapat saya ambil yaitu saat berkunjung ke salah satu KPU yang ada dikota malang. Dengan melakukan kunjungan ini saya mendapatkan hal yang sangat bermanfaat yaitu  saya jadi mengerti bagaimana sistem pemilu yang ada di indonesia. Dan saya juga dapat mempelajari bagaimana tata cara dan syarat-syarat untuk melakukan pemilu. 

Apalagi di umur saya yang sekarang ini menginjak 19 tahun.  Yang mana artinya sudah memiliki kewajiban unuk ikut dalam pemilu tahun depan atau lebih tepatnya pada tanggal 14 februari 2024.

Hal terakhir yang membuat saya tersentuh yaitu saat saya di suruh wawancara ke salah satu rumah fakir miskin yang ada di kota malang. Saya melakukan wawancara ini ketika memasuki bulan suci ramadhan. Setelah bertanya-tanya kepada warga sekitar akhirnya saya di arahkan warga untuk ke rumah mbah sanaton. 

Mbah Sanaton ini tinggal sediri sebatangkara dirumah kecilnya. Beliau berusia sekitar 70 tahunan. Beliau ini tidak punya penghasilan karena Di umur beliau yang sudah tua ini pendengaran dan pengelihatan beliau sudah berkurang bahkan untuk berjalanpun sudah tertatih- tatih karena kondisi kaki beliau yang sakit dan mengharuskan beliau untuk istirahat. 

Dulu Mbah Sanaton ini juga sempat Depresi karena tidak mempunyai uang lagi untuk memenuhi kehidupnya. Bahkan mbah sanaton juga sempat mengamen di jalan sambil menari-nari ditempat. Dan alhamdulillahnya sekarang beliau tidak lagi depresi. 

Untuk biaya keseharian beliau ini dibantu oleh tetangga-tetangganya seperti makan biaya kerumah sakit dan lain-lain. Dengan adanya hal ini saya merasa bersyukur sekali masih diberi kesehatan, keluarga, materi, dan teman yang sangat perduli kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun