Mohon tunggu...
ikaa yogyakarta
ikaa yogyakarta Mohon Tunggu...

IKAAY adalah sebuat perkumpulan individu yang dirintis oleh alumni al-in'am yang kuliah di yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah dalam Pendidikan Islam

9 Februari 2012   05:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 9047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[30] Q.S. At- Taubah: 10

[31] Selengkapnya lihat Hasan Langulung Ibid, hl. 172-175

[32]Q.S. Al-Tahrim, 6

[33] Adurrahman an-Nawawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam: Dalam Keluarga, Di Sekolah dan Di Masyarakat,(Bandung: cv. Dipenogoro, 1989) cet. Pertama, hl. 201

[34] Mengenai Kebutuhan Jiwa selengkapnya lihat Musthafa. Fahri, Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga, sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta: Bulan Bintang), jilid I. hl, 54-66

[35] Imam Barnadib, Pemikiran Tentang Pendidikan Baru, (Yogyakarta: Penerbit Andi Offiset, 1983), hl. 129-0130

[36] Proses bimbingan individu ke dalam dunia sosial disebut sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agai ia menjadi anggota masyarkat yang baik. Sosialisasi dianggap sama dengan pendidikan. Oleh karena itu, sosialisasi adalah soal belajar. Dalam proses sosialisasi, individu belajar tingkah laku, kebiasaan, serta pola-polakebudayaan lainnyaseperti keterampilan sosial yang mencakup berbahasa, berpakaian, bergaul, cara makan,dan sebagainya. Secara sadar, apa yang dipelajari oleh orang tua, saudara-saudara, anggota keluarga lainnya, dan di skolah yang diajarkan oleh guru merupakan proses sosialisasi. Dengan tidak sadar, ia belajar dengan mendapatkan informasi secara insidental dengan berbagai situasi, seperti sambil mengamati orang lai, membaca buku, menonton tv, mendengar percakapan orang lai, dan sebagainya. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interkasi individu dengan lingkungannya. S. Nasution, Sosiologi Pendidika, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),hl. 126

[37]QS. Al-Hujurat: 13

[38]Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke 21, Op.Cit., hl. 176-179

[39] Ahmad Tafsir, Filsafat pendidikan, (Bandung, Rosda Karya, 1992), Lihat juga Agus salim Dkk, Indonesia Belajarlah (Yogyakarta, Tiara Wacana; 2007 ) memetakan secara lebih tegas ihwal peran pendidikan sebagai penguatan basis negara, pendidikan sebagai penguatan basis masyarakat, pendidikan sebagai penguatan basis agama, pendidikan sebagai penguatan basis ekonomi dan budaya.

[40] Shahih Bukharim Vol.IV, p. 37, al-Mathba’ah al-Ustsmaniyah, Mesir, 1351 H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun