Dan terakhir, strategi ini harus dikembangkan bersama lintas OPD. Jika hanya dinas kesehatan yang bergerak, maka semangat integrasi akan berhenti di PowerPoint presentasi saja. Padahal, jika semua OPD bergerak dalam satu narasi bersama, strategi komunikasi bisa menjadi simpul sinergi yang mengikat berbagai program pembangunan.
Dari Strategi ke Aksi: Rekomendasi Kunci
Apa langkah konkret yang bisa dilakukan daerah untuk mengangkat derajat strategi komunikasi GERMAS dari sekadar dokumen formalitas menjadi instrumen pengambil kebijakan?
- Penyusunan dokumen berbasis riset lokal. Libatkan dinas komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan statistik untuk memetakan karakteristik sosial masyarakat secara lebih rinci.
- Workshop lintas sektor. Di sinilah narasi bersama dibangun. Setiap OPD perlu duduk bersama untuk menyepakati pesan, indikator, serta peran masing-masing.
- Penguatan kapasitas petugas komunikasi. Tak semua orang yang bisa bicara pandai menyampaikan pesan yang mengubah perilaku. Perlu pelatihan komunikasi berbasis perilaku dan monitoring outcome.
- Integrasi ke dokumen perencanaan. Strategi komunikasi harus menjadi bagian dari dokumen RPJMD dan musrenbang. Dengan begitu, ia akan diperhitungkan dalam alokasi anggaran dan prioritas pembangunan.
- Dashboard pelaporan publik. Komunikasi butuh transparansi. Dengan dashboard yang menampilkan capaian komunikasi GERMAS, pengambilan keputusan bisa lebih berbasis data.
Komunikasi adalah Kebijakan
Kita sering terjebak pada dikotomi: komunikasi di satu sisi, kebijakan di sisi lain. Padahal, komunikasi yang terencana dan terukur adalah bagian dari kebijakan itu sendiri. Ia bisa membentuk opini publik, mengarahkan perilaku, bahkan menentukan keberhasilan program lintas sektor.
Dalam konteks GERMAS, strategi komunikasi yang baik bukan hanya menyampaikan ajakan hidup sehat, tapi juga menghidupkan semangat kolektif untuk perubahan. Ia adalah jembatan antara aspirasi masyarakat dan arah pembangunan. Maka sudah saatnya kita berhenti melihat strategi komunikasi sebagai alat sosialisasi belaka. Ia adalah kompas yang menentukan ke mana arah kebijakan akan bergerak.
Dan jika komunikasi bisa mengubah cara masyarakat berpikir, maka sudah sepantasnya ia juga mengubah cara kita membuat kebijakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI