Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - Communicating Life

pelayan masyarakat selama lebih dari 20 tahun and keep counting, belajar ilmu komunikasi sejak lahir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Unfollow Dian Sastro adalah Jalan Ninjaku

4 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:00 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa Dian Sastrowardoyo harus dibawa-bawa dalam jalan ninjaku?. Begini penjelasannya, semoga sanggup membaca hingga akhir karena ini sangat mengharubiru.

Hanya Dian Sastro selebriti yang saya tetap follow setelah proses perenungan saya yang menghasilkan keputusan untuk detox media sosial. 

Beberapa tahun lalu, saya merasa aktivitas scroll up/down akun medsos membuat jiwa saya tidak sehat. Saya jadi sering membandingkan pencapaian diri hingga saat ini yang seolah tak ada apa-apanya dibanding teman-teman sekolah saya. Mereka bisa Hari Senin meeting di London, Selasa sudah ngopi cantik di Edinburg lalu Rabunya sudah di Dublin. Sementara saya, Senin di dapur, Selasa di teras, Rabu di meja makan. 

Lalu saya mulai meng-unfollow akun teman-teman saya yang hebat-hebat, yang tidak hebat, yang biasa saja, kebetulan alasannya bukan karena semata-mata saya iri dengan pencapaian mereka, tapi ternyata mereka pun sangat jarang bahkan tak pernah berinterakasi dengan akun saya. Alhamdulillah, jadi faktor 'iri' bisa dihiraukan lah ya.

Selain teman-teman yang saya kenal tersebut, saya pun unfollow akun-akun selebriti yang menurut saya unfaedah, kebanyakan mereka lebih sering kasih lihat barang-barang endorse, keseharian mereka macam anter anak ke sekolah, sulam bibir di salon, beli tas Dior di Paris.

Satu-satunya akun media sosial selebritis yang saya pertahankan hanya akun Dian Sastrowardoyo. Artis yang satu ini menurut saya berkelas sejak lahir sehingga tanpa perlu susah payah menampilkan hal-hal hebat dia sudah hebat secara alamiah. Lewat akun @therealdistr di Instagram, selain sering ditampilkan foto-foto keren yang menampilkan wajah cerdas dan gaya classy-nya, Dian juga rajin menyuarakan pendapatnya tentang berbagai isu yang sedang mengemuka baik di dalam maupun di luar negeri. Pada bio-nya, tertulis bahwa Dian adalah seorang actrees, producer, director, mother, runner, activist, entrepreneur. Ada terselip 'activist' di situ Ah, sungguh idola. 

Dengan 9.1 Juta followers -lebih banyak dari jumlah pemilih di Provinsi Banten pada Pemilu 2024 yang berjumlah 8,8 Juta jiwa- pastinya setiap kalimat yang disuarakan Dian akan tersebar cukup luas dan karena Dian melabeli dirinya sebagai aktivis, maka saya sangat percaya yang dia suarakan pastilah cukup mewakili suara kami yang followers instagramnya hanya duaratus sekian orang. Saya, adalah followernya yang selalu menanti suara-suara Dian atas berbagai persoalan negeri, termasuk yang mengamini keresahannya tentang dunia pendidikan dan pemenuhan hak-hak perempuan di Indonesia beberapa waktu lalu.

Tak sabar apa yang membuat saya unfollow akun Instagram Dian Satrowardoyo?. Ini ada hubungannya dengan konflik kemanusiaan yang saat ini tengah menjadi perbincangan warga dunia. Kala pak satpam di kompleks berapi-api menceritakan aksi brutal tentara Israel di Gaza, saat ibu-ibu pengantar anak sekolah bergemuruh menyatakan keengganannya membeli sabun, shampo, air mineral galon yang perusahaannya terafiliasi dengan Israel, dan saat anak-anak saya bersikeras tak mau lagi makan ayam goreng dan burger yang katanya menyalurkan sebagian keuntungannya untuk mendanai tentara Israel, lalu di mana Dian Sastro berada?.

Saya stalking akun instagramnya kok tak ada saya temukan postingan yang menyatakan sikapnya?, keberpihakannya?. Padahal sebagai seorang 'mother' yang 'activist' pastinya tak tahan saat aksi genosida membabibuta dipertontonkan secara terbuka. Bayi yang dibiarkan mati sia-sia, perempuan yang dibantai habis-habisan, darah berceceran di hampir separuh negerinya.

Saya lalu menduga, apakah ini ada kaitannya dengan posisinya sebagai brand ambassador sebuah produk kecantikan multinasional yang dalam sebuah laman yakni Branded Girls  disebut sebagai merek make up terbesar di dunia dan merupakan salah satu perusahaan milik Israel di Amerika Serikat dan Perancis yang mendukung Israel dalam segala hal.

Dalam laman tersebut dijelaskan perusahaan yang juga beroperasi di Israel tersebut menjalankan jalur produksi di kota Migdal Ha'emek, Israel, di Galilea Bawah. Pemukiman Migdal Ha'emek didirikan pada 1952 di atas tanah yang terletak di kota al-Mujaydil di Palestina yang telah dibersihkan secara etnis yang penyewa aslinya masih tidak diberi hak untuk kembali ke rumah mereka. (https://ekonomi.republika.co.id/berita/s43u0a502/loreal-masuk-daftar-produk-proisrael-yang-diboikot-ini-alasannya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun